"Mau kemana?".
Dua jam yang lalu akhirnya rasa penasarannya yang membumbung akan kotak diatas meja itu terbayarkan.
Di dalam kotak itu ada sebuah gaun malam yang tidak terlalu terbuka tapi sangat elegant dan hmmm bagaimana mengatakannya?
Sejauh matanya memandang gaun malam itu terpancar sangat indah, Saat ia mencoba gaun itu pun sangat pas ditubuhnya yang tak terlalu tinggi dan tak terlalu pendek, Seolah si pemberi gaun malam sangat tahu akan seluk-beluk ukuran tubuhnya.
Haha.
Sial.
Bagaimana tak tahu jika si pemberi gaun malam adalah pria dengan tingkat gairah tinggi yang selalu menyentuhnya hampir di tiap malam.
Sial.
Memikirkan pria itu saja sudah membuat alat vitalnya di bawah sana berkedut nyeri.
Jane menaikkan satu alisnya bingung.
Lee Ha Jin bukan orang yang mudah tersenyum apalagi untuk hal klasik dan sekarang gadis ini tersenyum di hadapannya sampai kedua pipinya memerah.
"Hooo, Sial". Lanjut Jane, "Apa tidur bersama suami orang membuatmu sebahagia itu, Lee Ha Jin?".
Ha Jin memberi sentuhan terakhir pada bibirnya yang mungil lalu berjalan dengan anggun ke tempat dimana Jane duduk.
"Bagaimana dengan penampilanku? Apakah aku terlihat cantik? Riasan-ku bagaimana? Apa tidak berlebihan? Lalu lip—".
"Sial, Aku sangat ingin mengatakan sesekali wajahmu sangat jelek tapi sayangnya aku tak akan pernah bisa mengatakannya sebab apapun yang kau kenakan wajahmu akan selalu terlihat cantik".
Ha Jin tersenyum dengan lebar, "I love you, Mom".
Jane menghela nafas dengan frustasi lalu kembali berkata, "Sekarang jawab aku, Kau mau kemana? Dan ada apa dengan gaun malam yang kau kenakan itu?".
"Kenapa dengan gaun ini?".
"Sial, Kau melakukan pemotretan sepuluh kali pun tak akan bisa membuatmu memiliki gaun seperti itu dan malam ini kau memakainya. Katakan, Katakan kau dapat darimana gaun mahal itu?".
Benarkah gaun ini semahal itu?
Jane tak pernah salah dalam menilai barang-barang mewah.
Ha Jin memutar otaknya untuk berpikir sebentar saat Jane kembali bersuara, "Apa yang ada di kepalaku sekarang benar?".
"Ye?".
"Cho Kyuhyun. Gaun yang kau kenakan sekarang dari pria itu kan?".
Mulutnya baru akan terbuka saat satu pesan baru masuk ke ponselnya.
'Kita ketemu di gedung itu saja, Mau kan memaafkanku karena tak bisa menjemputmu? Aku tahu cheri-ku adalah gadis dua puluh tiga tahun yang pemaaf'.
"Dasar pria tiga puluh tiga tahun". Seru Ha Jin tak sadar menyuarakan isi hatinya.
"Dasar pria tiga puluh tiga tahun?". Ulang Jane dengan kebingungan yang semakin menambah, "Lee Ha Jin, Kuperingatkan sekali lagi padamu untuk tid—".
"Mom, Aku tak boleh terlambat sampai ke gedung itu. Nanti kita bicara lagi, Aku pergi dulu".
"Yak. Yakkk. Yakkk... Lee Ha Jin. Ouwh astagaaaaaa gadis ini. Yakkkkkk".
-J-
Shin Yoo Min menghabiskan banyak waktunya untuk mencintai satu wanita, Hanya satu wanita.
Walau dirinya pun tahu perasaannya tak akan pernah terbalas bahkan sampai dunia habis tapi itu bukan masalah baginya sebab dirinya adalah jenis pria yang masih menganut kalimat tak apa jika tak bersama asal kau tetap tersenyum di dunia ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Romance
RomanceApa aku pantas jatuh cinta terlebih dengan sosok sempurna seperti dirinya?