Destroyer Woman-D

534 65 6
                                    

"Apakah kau memastikan istrimu meminum obatnya dengan baik dan rutin?".

Kyuhyun terlalu malas untuk menjawab, Sekedar untuk menggerakkan bibirnya saja mendadak menjadi pekerjaan yang sangat sulit baginya.

"Nona Ji meminum obatnya dengan baik, Dia selalu tepat waktu meminumnya. Aku sendiri yang menjamin itu". Seru Yoo Min mengambil alih.

Jika Kyuhyun tak menunjukkan reaksi sama sekali ketika Sun Oh jatuh pingsan tadi maka reaksi berbeda ditunjukkan oleh Shin Yoo Min.

Jantungnya seperti ikut jatuh bersama dengan kedua manik mata Sun Oh yang tertutup perlahan.

Seluruh jiwa juga raga-nya seperti ikut melayang bersama dengan ketakutan yang ia rasakan luar biasa.

"Dokter sedang bertanya pada Cho Kyuhyun, Shin Yoo Min". Sela Suk Jin, "Kenapa kau yang menjawab?".

Dokter yang berdiri di hadapan Kyuhyun kembali menghela nafasnya sebentar lalu berkata, "Sepertinya tidak".

"Maksudmu apa?". Seru Juk Sin kembali, "Putriku tak meminum obatnya rutin, Begitu?". Suk Jin membawa pandangannya pada Yoo Min untuk berkata dengan nada sedikit kesal, "Yak, Kau bilang bisa menjaga putriku dengan baik. Kau bilang putriku meminum obatnya rutin. Apa saja yang kau lakukan? Sudah kubilang awasi putriku, Pastikan jaga kesehatannya".

Yoo Min baru akan membuka mulut untuk berbicara kembali ketika dokter menyela, "Bukan seperti itu tuan. Maksudku, Nona Ji meminum obatnya tapi dia sepertinya tak mengkonsumsinya sebagaimana yang sudah diresepkan. Singkatnya, Nona Ji meminum obatnya tapi dia tak melakukannya rutin".

Suk Jin kembali menatap Yoo Min marah.

Pria ini ia tugaskan khusus untuk menjaga putrinya yang sakit tapi apa sekarang?

"Dan buruknya, Sepertinya kita harus mempercepat operasi-nya". Sambung sang dokter.

"Ye?". Sahut Yoo Min.

"Apa?". Selah Suk Jin, "Katamu operasi itu bisa ditunda karena—".

"Kenapa?". Seru Kyuhyun dingin, "Apa harus sesegera itu? Kondisinya akan lebih memburuk jika operasi tak segera dilakukan?".

"Apa yang kau katakan Cho Kyuhyun?". Selah Suk Jin kembali, "Bicaramu terlalu terdengar seperti kau senang jika putriku mati. Sial".

Kyuhyun tak menghiraukannya.

"Aku melakukan rontgen untuk berjaga-jaga. Ini kali pertama Nona Ji kembali pingsan sejak terakhir kali dia pingsan delapan bulan yang lalu, Wajahnya sangat pucat dan dia terus berkeringat. Aku sudah menjadi dokternya sejak dia kecil, Sedikit banyak aku bisa tahu perubahan yang dia tunjukkan tanpa har—".

"Langsung pada intinya saja". Potong Kyuhyun.

Dokter di hadapannya mengangguk bersama dengan helaan nafasnya yang semakin berat, "Firasat yang kurasakan benar. Hasil rontgen itu menunjukkan jika kondisi hati Nona Ji sudah semakin memburuk. Sejujurnya dua hari yang lalu aku menelepon nona Ji untuk mengingatkannya kembali melakukan kemoterapi tapi tanpa alasan yang tidak jelas dia menolak dan berkara jika kondisinya baik-baik saja. Kita harus mempercepat operasi donor hati itu untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, Sebelum tubuh nona Ji tak sanggup lagi menahan rasa sakitnya".

Kyuhyun menutup matanya rapat sembari mengepal tangannya kuat.

Wajah sedih Ha Jin tadi sungguh masih melekat di kepalanya, Ia jelas lebih memilih untuk menenangkan cheri-nya tapi Jane menolaknya keras.

Wanita itu mendadak menjadi lebih menyebalkan dengan menarik Ha Jin pergi melebihi kecepatan kilat.

Jadi disinilah ia berada sekarang.

Secret RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang