But Universe Says, No-C

487 63 10
                                    

"Eomma".

"Hmm".

"Apa disini juga ada pantai? Jika ada, Hyun Ah ingin bermain disana".

Ha Jin membulatkan senyumnya sembari ikut duduk di samping gadis kecilnya, "Kenapa kau suka sekali dengan pantai?".

Hyun Ah tampak lebih menggemaskan di hadapannya dengan menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan.

"Aku tak tahu. Hanya saja aku merasa bermain di pantai bisa membuat hatiku terasa sangat ringan".

'Kau bukan lagi anak kecil atau pun remaja. Ouwh, Kenapa suka sekali duduk di pinggir pantai sembari mendengar suara laut?'.

'Tak ada alasan emmm duduk di pinggir pantai mendengar suara laut membuat hatiku terasa sangat ringan. Kau mau ikut denganku kesana kan?'.

Seseorang pernah memberinya jawaban yang sama.

"Eomma mau kan membawaku kesana? Aku ingin mendengar suara laut di kota ini. Apakah berbeda atau sama saja dengan laut di dekat rumah kita".

Ha Jin kembali melebarkan senyum sembari mengangguk.

"Hyun Ah-ya, Eomma ingin bertanya. Apa boleh?".

Hyun Ah mengangguk sembari memasukkan ice cream cokelat ke mulutnya, "Halmeoni mengatakan pada eomma jika kau memukul seorang teman di sekolahmu karena membela temanmu yang lain yang sedang di rundung. Apa itu benar?".

Bak seseorang dengan umur yang sudah sangat dewasa, Hyun Ah menghela nafas sembari menyimpan kotak ice cream-nya, "Maafkan aku eomma tapi dia memang pantas untuk Hyun Ah pukul setidaknya sekali, Dia tak berhak merundung temanku hanya karena tak memiliki seorang ayah".

Ha Jin tersenyum.

"Dia bisa saja merundung-mu juga".

"Kenapa? Karena Hyun Ah juga tak memiliki seorang ayah?".

Ha Jin tak pernah menginginkan hal seperti ini terjadi di hidupnya.

Tapi keadaan tak memberinya pilihan.

Seorang gadis kecil yang sangat cantik dan lucu lahir dari dalam perutnya, Gadis kecil yang membuatnya tetap kuat untuk berdiri hingga kini.

Gadis kecil yang menjadi bukti akan cerita dirinya bersama pria itu.

"Eomma juga Halmeoni. Aku memiliki kalian dan itu sudah cukup, Aku tak peduli dengan orang lain yang memandangku aneh karena tak pernah di antar oleh sosok ayah ke sekolah, Itu tidak penting sebab Hyun Ah sudah memiliki eomma yang cantik dan halmeoni yang baik walau pun sedikit menyebalkan". Seru Hyun Ah.

"Kau ingin sosok ayah mengantarkanmu ke sekolah?".

"Ng. Setiap pagi teman-temanku diantar oleh ayah mereka. Sebelum masuk ke sekolah, Mereka selalu mendapat pelukan hangat dari ayah mereka masing-masing. Eomma, Hyun Ah juga ingin seperti mereka tapi tak perlu khawatir sebab halmeoni juga selalu memelukku sebelum masuk ke gerbang sekolah".

Seperti seseorang baru saja menyiramkan alcohol diatas kulit lukanya yang terbuka.

Perih dan tidak tak bisa dijelaskan.

"Kau juga punya ayah sayang". Ungkap Ha Jin pada akhirnya.

"Kau harus tahu ayahmu sangat tampan juga baik. Saat teman-temanmu bertanya soal ayah, Katakan saja pada mereka jika Hyun Ah punya seorang ayah yang tampan".

"Hyun Ah juga punya seorang ayah yang tampan?".

Ha Jin mengangguk satu kali lalu merentangkan kedua tangannya, "Sini, Eomma ingin memelukmu".

Secret RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang