Waktu memang adalah hal yang paling cepat berlalu.
Perasaan sedih atau pun senang semua-nya akan larut oleh waktu.
Seperti hari ini yang sudah memasuki hari ke tujuh semenjak hari pernikahan itu terjadi.
"Sesungguhnya aku masih sangat-sangat penasaran".
Kyuhyun melirik sebentar pada Ha Jin yang duduk diatas meja lalu melanjutkan tangannya untuk mengupas beberapa buah.
"Kau benar-benar tak marah pada Hyun Ah? Gadis kecilmu itu beberapa kali mengganggu hal yang menjadi kesenanganmu".
Kyuhyun masih tersenyum ketika Ha Jin kembali melanjutkan dengan cengiran yang lebar, "Dia bahkan merusak malam pertama yang kau inginkan".
Kyuhyun mengangguk satu kali lalu berdiri untuk memasukkan potongan jeruk ke dalam mulut Ha Jin, "Kau tak ingin duduk di kursi? Aku takut kau terjatuh duduk diatas meja begini".
Ha Jin menggeleng dua kali, Kyuhyun melanjutkan, "Mana bisa aku marah pada gadis kecilku hmmm". Kyuhyun melanjutkan setelah menarik kursi untuk duduk di dekat meja yang Ha Jin duduki, "Dia adalah gadis kecilku yang berharga. Dia hal yang akan selalu ku syukuri karena terjadi di dalam hidupku. Tuhan sudah sangat baik memberiku gadis kecil yang pintar dan cantik sepertinya jadi untuk apa aku membuang waktu dengan marah? Tidak, Tidak. Hyun Ah anakku putriku gadis manisku akan selalu membuatku bangga karena memilikinya".
Ha Jin termangu.
Tidak, Maksudnya jawaban Kyuhyun diluar dugaan jawaban yang ia inginkan.
Ia bertanya kembali soal Hyun Ah yang tiba-tiba ingin tidur bersama tepat di malam pernikahannya hanya untuk menggoda Kyuhyun tapi sial, Pria ini sekali lagi mampu membuat kawanan kupu-kupu di perutnya berpesta.
"Kau masih ingat kalimat-kalimat manis Hyun Ah di malam pernikahan kita yang dia ucapkan padaku?".
'Astaga eomma kenapa wajahmu tetap cantik bahkan saat sedang tidur, Ng?'.
Ha Jin tersenyum dengan mata yang tertutup, 'Kau memang anak Cho Kyuhyun. Bagaimana bisa kalian memiliki kalimat yang sama untukku hmm?'.
Hyun Ah yang berada di posisi tengah antara Kyuhyun dan Ha Jin berbalik menatap Kyuhyun dengan tiba-tiba mengubah alur pembicaraan, 'Appa apa Hyun Ah boleh meminta sesuatu?'.
'Tentu saja boleh sayang. Hyun Ah mau apa? Appa pasti akan memberika—'.
'Hyun Ah mau dua adik. Satu yang seperti Hyun Ah dan satu lagi yang seperti Hyun Sung oppa'.
'Yye-yeee?'. Sahut Kyuhyun tak percaya.
Sementara Ha Jin dengan begitu cepat membuka matanya untuk berkata, 'Hyun Ah-ya'.
'Eomma bilang jika Hyun Ah ingin membeli boneka baru maka Hyun Ah harus pergi ke toko boneka untuk mendapatkannya lalu jika Hyun Ah ingin adik dan Hyun Ah memintanya pada appa, Bagaimana cara appa akan mengabulkannya eomma? Apa appa harus pergi ke toko boneka juga untuk mencari—'.
'Hyun Ah-ya'. Ha Jin menggaruk hidung-nya yang tak gatal lalu melirik sebentar pada Kyuhyun yang hanya tersenyum salah tingkah, 'Bagaimana dengan tidur? Sekarang sudah sangat larut sayang jadi Hyun Ah harus segera tidur, Ok?'.
Hyun Ah mengangguk padanya satu kali lalu kembali berbalik pada Kyuhyun untuk berkata, 'Kyuhyun appa'.
'Iya sayang'.
'Terima kasih sudah mau menikah dengan eomma juga terima kasih sudah mau menjadi ayah Hyun Ah. Hyun Ah senang sekali, Kyuhyun appa tak keberatan kan jika Hyun Ah menganggap appa adalah ayah Hyun Ah yang sebenarnya? Dari dulu Hyun Ah ingin sekali punya ayah tapi Hyun Ah tak suka dengan semua pria yang mendekati eomma, Mereka semua tak ada yang setulus dan sebaik Kyuhyun appa. Hyun Ah hanya mau Kyuhyun appa yang menjadi ayah Hyun Ah untuk selama-lamanya. Tak apa kan, Appa?'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Romance
RomanceApa aku pantas jatuh cinta terlebih dengan sosok sempurna seperti dirinya?