[𝙻𝚘𝚔𝚊𝚕 𝚊𝚞] 𝐟𝐭. 𝐏𝐚𝐫𝐤 𝐒𝐮𝐧𝐠𝐡𝐨𝐨𝐧 𝐟𝐫𝐨𝐦 𝐄𝐍𝐇𝐘𝐏𝐄𝐍༄
❝Katanya, cuman ada dua alasan kenapa cowok tiba-tiba ngedeketin. Kalau bukan suka, ya cuman penasaran doang.❞
Ketika si takut geer berhadapan dengan si hobi ngode. Entah k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.ೃ࿐
Naya cuman menghela napas pasrah saat keluar dari kelas dengan menggendong tas miliknya di punggung dan langsung dihadapkan dengan Sunghoon.
Naya melongos berat, lupa kalau dia masih terjerat tantangan Sunghoon. Sementara Sunghoon cuman berdiri di depan kelas Naya, menundukkan kepalanya sedikit, maklum, Naya pendek.
"Ayo," ajak Sunghoon, memasukkan kedua tangannya ke saku celananya, baru mau melangkah.
"Kanaayaaa!"
Sontak Naya dan Sunghoon menoleh bersamaan, kuping mereka rasanya kayak budeg denger pekikan Jisung yang lagi berlari kecil ke arah mereka.
Waktu melihat Sunghoon, langkah Jisung terhenti, mengerjap beberapa kali dengan tatapan penuh selidik dan kebingungan.
"Sunghoon?" panggilnya dengan nada bertanya.
"Ehh?" mencoba membaca situasi, Jisung menoleh ke arah Naya dengan mulut ternganga kecil.
"Sunghoon lo ngapain disini?" pertanyaan Jisung gak dijawab sama Sunghoon ataupun Naya.
"Nyeh, dahlah. Nay, ayo balik," ajak Jisung, hendak meraih tangan Naya. Tapi ucapan Sunghoon selanjutnya membuat Jisung seketika melotot.
"Naya pulang sama gue."
"EHH?!" bukan cuman Jisung yang berteriak gak menyangka disitu. Jisung, Somi, dan Chaejin teriak barengan.
Naya meringis, lupa kalau dia belum memberi tahu Somi sama Chaejin tentang urusan dia sama Sunghoon.
"Nay, beneran? Lo pulang sama Sunghoon?" tanya Chaejin gak menyangka, menggunjang kecil lengan Naya.
"Lo kesurupan apaan? Kok bisa bareng ni manusia satu," cerca Somi, mendelik gak menyangka pada Naya. Membuat satu tatapan tajam melayang dari Sunghoon, Somi seketika merinding.
Naya yang berdiri di antara mereka cuman bisa menghela napas pasrah, "n-nanti, nanti gue jelasin ke kalian semua, ya."
Menatap Chaejin, Somi, dan Jisung bergantian, Naya tersenyum hambar.
"A-ayo, Hoon." Naya menyenggol kecil lengan Sunghoon, "ayo cepet," bisik Naya pada Sunghoon.
Naya tersenyum lebar terpaksa pada Jisung, Chaejin, dan Somi, lalu menarik tangan Sunghoon dan membawa Sunghoon menjauh dari sana.