[𝙻𝚘𝚔𝚊𝚕 𝚊𝚞] 𝐟𝐭. 𝐏𝐚𝐫𝐤 𝐒𝐮𝐧𝐠𝐡𝐨𝐨𝐧 𝐟𝐫𝐨𝐦 𝐄𝐍𝐇𝐘𝐏𝐄𝐍༄
❝Katanya, cuman ada dua alasan kenapa cowok tiba-tiba ngedeketin. Kalau bukan suka, ya cuman penasaran doang.❞
Ketika si takut geer berhadapan dengan si hobi ngode. Entah k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.ೃ࿐
Seperti yang Sunghoon bilang dan duga, Naya benar-benar marah padanya. Lebih parah dari kemarin mungkin, dan Naya semakin menjauh entah kenapa.
Ini mulai disadari oleh Sunghoon saat pagi-pagi pergi menjemput Naya kayak hari biasanya. Meski dia ragu, apa Naya mau berangkat dengannya di tengah emosi dalam jiwanya?
Bahkan Sunghoon kewalahan meredam amarah Sang Mama yang meluap saat dirinya pulang ke rumah dengan berbagai luka yang membuat Mamanya meringis linu.
Tapi sebuah keajaiban terjadi saat Mamanya lebih memilih menangis dan memeluk Sunghoon yang masih mematung terdiam dibanding memarahinya dan menghukumnya seperti dulu agar Sunghoon kapok.
Bahkan ketika Mamanya mengobati lukanya sambil sesenggukan dan mengomelinya, Sunghoon tiba-tiba merasa kikuk dan hanya diam.
Pasalnya, Mamanya adalah orang yang tegas. Beliau tega memarahi Sunghoon selama mungkin agar Sunghoon kapok dan gak membuat kesalahan lagi.
Kembali lagi, keajaiaban itu hanya berlaku kemarin. Hari ini saat Sunghoon menjemput Naya ke rumahnya, yang muncul adalah Bunda dengan raut wajah bingungnya.
Bunda dan Sunghoon saling menatap dengan tatapan sama-sama bingung. Bunda yang bingung kenapa Sunghoon di sini, dan Sunghoon yang bingung kenapa malah Bunda yang muncul.
"Sunghoon, kok kamu di sini? Gak ke sekolah?" tanya Bunda, berjalan mendekati Sunghooon yang masih duduk di motornya sambil membawa tas agak besar berisi kerjaannya.
Sunghoon mengangkat kaca helmnya. "Mau jemput Naya, Bunda. Nayanya ke mana?" jawab Sunghoon dan meluncurkan pertanyaan yang membuat Bunda semakin bingung.
Bunda mengernyit heran, "loh, Naya udah berangkat dari tadi. Katanya kamu ada kesibukan jadi gak bisa jemput dia. Makanya tadi dia berangkat sendiri pakai bis," jawab Bunda dengan rinci.
Mendapat jawaban seperti itu, Sunghoon mengerjapkan matanya beberapa kali. Seakan peka terhadap keadaan dan jawaban Naya, Sunghoon kemudian tersenyum pada Bunda.
"Ah iya, Bun. Sunghoon agak sibuk, tadinya kirain gak bakal sempet jemput Naya, ternyata sempet," elak Sunghoon.
Bunda mengangguk, "ohh gitu, pantesan Naya berangkat duluan," sahut Bunda. Bunda menelisik wajah Sunghoon ketika dirasa sedikit berbeda. "Sunghoon, itu bibir kamu kok kayak sobek? Terus itu pakai plester kenapa?" tanya Bunda saat mendapati ujung bibir Sunghoon yang terdapat sobekan dan darah kering, serta beberapa plester yang terpasang di wajah ganteng nan kerennya.