°2.7

203 48 62
                                    

Sudahkah vote dan comment?

.ೃ࿐

Asing, mungkin itu kata yang cocok buat menggambarkan hubungan Sunghoon dan Naya setelah kesepakatan mereka berakhir 2 bulan lalu.

Bener kata Sunghoon, lagi-lagi 2 bulan telah berlalu tanpa ada rasa apapun, kayak angin sepoi-sepoi aja, tiba-tiba lewat.

Mau nyapa duluan tapi gengsi, nunggu dia nyapa lumutan. Sampai kerbau bisa makan harimau pun gak bakal nyapa-nyapa.

Tentang lomba ice skate Sunghoon, Sunghoon dapat juara 2. Sunghoon sedikit kecewa meski orang tua dan teman-temannya gak apa-apa dan bangga pada Sunghoon. Itu karena lawan Sunghoon yang menjadi juara 1 levelnya lebih tinggi 1 level darinya.

Jarang ada interaksi Naya dan Sunghoon lagi. Mungkin faktor mereka beda kelas, cuman beberapa guru yang sama yang kerap kali menyatukan kelas mereka saat belajar karena gak mau masuk dua kali di kelas yang kadar kewarasannya emang agak... gitu. Sekalinya ada kesempatan interaksi, mereka gak interaksi.

Kayak sekarang, di tengah-tengah kesibukan PAS mereka di mana murid berlomba-lomba memasukkan semua isi buku ke otak mereka dengan berbagai cara, di saat semua murid interaksi agar mendapat catatan tambahan dari masing-masing, Sunghoon bahkan gak berusaha sedikitpun buat lewat kelas Naya. Dia lewat kalau ada urusan, bukan urusan hati. Dan Naya, juga gak ada niatan buat lewat kelas Sunghoon selain ke Kantin dan Ruang guru atau ke belakang sekolah kalau sekali-kali harus nyolong tanaman di sana buat tugas praktek.

Sampai Jisung bilang kalau Sunghoon sama Naya kayak abis putus terus mau move on. Nyatanya mereka emang putus, putus kontrak.

Sekarang pun gitu. Sunghoon yang cuman berdiri di samping pilar di lorong karena tahu Naya mau ke Perpustakaan buat pinjem buku dan otomatis bakal melewati dia.

Jake yang melihat temannya itu cuman bisa menggeleng gak menyangka dan speechless. "Lo ngapain berdiri situ mulu sih? Kayak orang bego anjir," cibirnya yang berdiri di depan Sunghoon.

Sunghoon masih menatap arah datangnya Naya nantinya, ke kanan. "Lo udah ngomong gitu 5 kali, ke-4 kalinya baru 1 menit yang lalu. Gue baru berdiri di sini 5 menit, lo di sini dari jam istirahat, dan lo bilang gue bego?" Sunghoon mendengus remeh.

"Apanya? Lumayan woi, jarang-jarang lorong sepi pas istirahat, kan semua pada ke Kantin sejak jam pertama gara-gara kita pada jamkos. Berasa penguasa Sekolah gue." Jake tersenyum bangga.

Sunghoon mengernyit aneh, "Jake," panggilnya.

"Ya?" sahut Jake dengan mata membulat.

𝐑𝐄𝐓𝐔𝐑𝐍 || Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang