°1.0

358 79 13
                                    

ೃ࿐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.ೃ࿐

Beberapa saat yang lalu, bel istirahat berbunyi, Naya membereskan mejanya agar terlihat rapih dan yang pasti agar barang-barangnya gak hilang karena Naya nyimpen sembarangan.

Baru aja Naya berlari kecil menuju pintu kelas, dia udah disambut kerumunan yang terus berjalan dengan rusuh di lorong Sekolah, menuju Kantin.

Ah sial, disini gak ada orang yang bisa dia ajak terobos kerumunan itu. Kalau Naya terobos sendirian, bisa-bisa dia kesenggol karena kedorong-dorong terus jatuh.

Tapi ya namanya juga Naya, nekat. Dia mencoba masuk ke kerumunan itu dan menerobosnya agar sampai ke Lapangan indoor yang ada di gedung ini, terletak di paling pojok gedung, ruangan terakhir bisa dibilang.

"Permisi, permisi," lirih Naya sambil melewati orang-orang disana, memaksa tersenyum padahal dia engap karena terus-terusan didesak kesana kesini.

Setelah berhasil melewati kerumunan itu, Naya menarik napas panjang, lega, dia bisa menghirup udara dengan bebas lagi.

Kemudian, Naya berjalan ke ujung gedung itu, lorongnya sepi karena kelas terakhir di gedung ada di sebelah lorong itu.

Pencahayaan disini bagus karena ada banyak jendela dan ventilasi, menerangi lorong itu.

Naya terus berjalan ke ujung lorong, samar-samar dia bisa mendengar suara decitan sepatu dan suara bola basket memantul.

Naya berlari kecil kesana, lalu mengintip di dekat pintunya yang terbuka lebar.

Dia bisa melihat anak-anak basket yang baru memulai latihan atau juga pemanasan.

Mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan itu, Naya akhirnya menemukan sosok yang dicarinya.

Bukan Sunghoon, Naya bodo amat sama dia. Naya akhirnya menemukan sosok Jisung yang baru aja meletakkan tas basketnya di pinggir Lapangan dengan seragam basket barunya.

Memakai kaos hitam dilapisi jersey basket Sekolahnya dengan celana selutut dan disambung oleh kaos kaki putih, Jisung terlihat tegang dan gugup, padahal dia udah lulus tes beberapa hari yang lalu.

Gak lama, mata Naya juga menemukan sosok Sunghoon dengan baju serupa dengan Jisung di tengah Lapangan dengan keringat yang mulai muncul di keningnya.

Naya berdecak kagum saat melihat seluruh ruangan ini dengan rinci, dia jarang kesini jadi dia gak tahu banyak tentang Lapangan indoor.

Paling Naya kesini kalau jadwal olahraga waktu di Lapangan terbuka cuacanya lagi mendung atau hujan.

Jisung yang menyadari ada seseorang yang mengawasinya dari pintu langsung menoleh ke sana.

𝐑𝐄𝐓𝐔𝐑𝐍 || Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang