°0.2

617 117 28
                                    

ೃ࿐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.ೃ࿐

Naya baru aja duduk di kursi Kantin, duduk bareng Jihan sama Heejin yang masih makan dan minum dengan anteng, tapi lagi-lagi datang satu cowok meresahkan yang mengganggu kedamaian mereka.

Cowok itu duduk di samping Naya, tepat di depan Jihan dan Heejin yang sekarang langsung berhenti makan padahal mulut mereka masih terbuka, menatap Naya dan Jake bergantian.

"Ada orang duduk tuh disambut dongg, persilahkan duduk gitu," ucapnya, Naya berdecak kesal dan melengos berat.

"Lo udah duduk ngapain gue persilahkan," balas Naya gak acuh, lalu kembali memakan makanannya.

"Galak amat, santai dongg," sahut Jake.

"Apa sih Jake?"

"Gak apa-apa, cuman numpang duduk aja." kalau aja ini bukan di Sekolah, udah Naya gampar ni orang sampai sekarat.

"Gak jelas," gumam Naya sambil menatap tajam si pelaku.

Jake yang tangannya yang diletakkan di meja dan menumpu kepalanya, hanya tersenyum tanpa dosa sambil melihat Naya. Padahal ini pertama kalinya mereka mengobrol. Mereka belum pernah ngobrol sebelumnya, serius.

"Lo dicariin malah duduk di sini," cerca seseorang dari belakang Naya dan Jake.

Jay, cowok itu memandang tajam Jake dengan tangan berkacak pinggang. "Ayo, malah di sini lo." Jay langsung menarik kerah kemeja seragam Jake dan menyeretnya menjauh dari meja gue.

"Eh santai anjir, gue bisa jalan sendiri. Lepas oii, kecekek guee," cicit Jake dan memukul-mukul lengan Jay agar melepaskan kerah kemejanya.

Jay melepaskan kerah kemeja Jake, lantas Jake langsung menarik napas panjang dan berdiri tegak lalu membenarkan almamaternya yang kusut karena ditarik Jay. Mana almamaternya gak dikancing lagi.

Ternyata bukan cuman Jay yang ada di situ, tapi Sunghoon juga. Oknum yang tadi mengobrol dengan Naya di kelas, yang mengakibatkan wejangan aneh dari Nicholas yang bersumber dari Jake meluncur pada Naya.

Sunghoon hanya menyimak dengan estetik keributan antara Jake dan Jay, dia hanya diam berdiri di belakang Jay.

"Dah, ayok. Lain kali jangan narik kerah gue gitu. Kecekek gue, mana lo nariknya kenceng," cibir Jake, menatap Jay kesal sambil memegangi lehernya.

"Banyak omong lo," balas Jay.

Naya cuman bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan 3 sohib itu– ralat, 2 sohib. Sunghoon cuman menyimak dan cosplay jadi batu.

Entah kenapa mata Naya malah melirik Sunghoon, dan kebetulan Sunghoon juga lagi melirik Naya, mereka cuman berkontak mata kurang dari 3 detik lalu saling memalingkan muka satu sama lain.

𝐑𝐄𝐓𝐔𝐑𝐍 || Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang