.ೃ࿐
Naya tersenyum saat melihat kaca yang memantulkan bayangan dirinya yang tengah melihat-lihat penampilannya.
Sebenarnya, penampilan Naya gak ada bedanya kalau keluar. Vibe dan gaya outfit Naya selalu itu-itu aja. Gak ada beda selain atasan sama bawahan doang yang dituker-tuker.
"Bagus gak sih? Apa gue ganti aja pakai atasan biru tua itu?" monolog Naya, dia mengernyit bingung dan kembali melihat penampilannya.
Berdecak, Naya menggeleng. "Gak deh, ini aja. Bagus kan ya?" gumam Naya, padahal gak bakal ada yang jawab pertanyaan dia.
Kali ini, Naya memakai atasan berwarna cokelat yang menyatukan dalaman dan kemeja luarannya sekaligus, dengan celana bahan berwarna hitam. Terlihat elegan, tapi kalau Naya yang pakai gak ada kesan elegannya sama sekali menurut Naya. Gak tahu menurut orang lain.
"Sipp, gue udah bagus nih," puji Naya pada dirinya sendiri. Dia mengambil tas selempang mininya yang ada di atas meja belajarnya lalu keluar dari kamar.
Saat menutup pintu, Naya mendengar suara orang bicara-bicara manjah dari lantai satu. Duh, ini kayaknya Bunda kedatangan tamu ya? Gimana Naya lewatnya ya... Kalau lewat pintu belakang masa Naya harus lompatin dinding pembatas sih, kalau celananya sobek gimana?
Naya membatin dalam diam, mau gak mau harus lewat sih. Daripada gak turun sama sekali.
Mengatur napasnya lebih dulu, Naya berdoa dalam hatinya, semua doa dia ucapkan dalam hati dengan penuh penghayatan.
"Semoga gak ditanya yang aneh-aneh, aamiin," lirih Naya, memberanikan diri dan turun menuju lantai satu dengan tangga, ya kali eskalator.
Naya tersenyum paksa ketika orang-orang di lantai satu menatapnya dengan serempak.
Padahal dia gak ngapa-ngapain, tapi rasanya kayak dia itu ter*ris atau n*pi yang jadi pengedar nark*ba dan mau dibawa ke lapas tahanan
Bunda berdiri dari duduknya dan menghampiri Naya. "Eh Naya, sini Bunda kenalin dulu," ajak Bunda.
Naya semakin tersenyum paksa ketika Bunda membawanya ke depan dua orang tamu yang duduk di sofa panjang itu.
"Bun," gumam Naya, Bunda hanya tersenyum.
"Ini Tante Irna, sama anaknya. Tante Irna ini temen Bunda zaman Bunda SMA sampai S1 di UPI, dia anak fakultas hukum," jelas Bunda.
Naya mengangkat satu alisnya pada Bunda lalu menoleh pada dua tamu itu. "Halo Tante, eh..." sapa Naya dengan kikuk, agak melirih di akhir sambil melirik anaknya karena gak tahu mau manggil dia apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐄𝐓𝐔𝐑𝐍 || Park Sunghoon
Fanfiction[𝙻𝚘𝚔𝚊𝚕 𝚊𝚞] 𝐟𝐭. 𝐏𝐚𝐫𝐤 𝐒𝐮𝐧𝐠𝐡𝐨𝐨𝐧 𝐟𝐫𝐨𝐦 𝐄𝐍𝐇𝐘𝐏𝐄𝐍༄ ❝Katanya, cuman ada dua alasan kenapa cowok tiba-tiba ngedeketin. Kalau bukan suka, ya cuman penasaran doang.❞ Ketika si takut geer berhadapan dengan si hobi ngode. Entah k...