[𝙻𝚘𝚔𝚊𝚕 𝚊𝚞] 𝐟𝐭. 𝐏𝐚𝐫𝐤 𝐒𝐮𝐧𝐠𝐡𝐨𝐨𝐧 𝐟𝐫𝐨𝐦 𝐄𝐍𝐇𝐘𝐏𝐄𝐍༄
❝Katanya, cuman ada dua alasan kenapa cowok tiba-tiba ngedeketin. Kalau bukan suka, ya cuman penasaran doang.❞
Ketika si takut geer berhadapan dengan si hobi ngode. Entah k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.ೃ࿐
Mulai memasuki kawasan yang jalannya adalah kesensitifan kebanyakan orang, Jisung melihat ke arah jendela. Anjir ini meliuk-meliuk banget, mana naik-turun lagi.
Mendekat ke kursi depan, Jisung menepuk pelan kursi itu. "Nay, lo gak apa-apa? Pusing gak? Atau mual? Mau muntah? Tahan dulu, nyampenya bentar lagi kok," oceh Jisung bertubi-tubi.
Jisung tahu, Naya dari kecil paling sensitif sama modelan jalan begini, apalagi kalau mereka mau jalan-jalan terus lewat gunung atau jalan yang bikin pusing. Meski sekarang cukup berkurang
Naya menggeleng, "gak, gue gak apa-apa kok," jawabnya, menatap terus ke depan.
"Oke, jangan noleh ke belakang, lihat ke depan aja, nanti lo pusing," titah Jisung. Ketika Naya mengangkat jari jempolnya di atas kursi, Jisung kemudian menghembuskan napas panjang lalu berusaha bersandar di kursi dengan tenang.
Gak sih, sebenarnya Naya udah merasa pusing tapi belum mual. Cuman kepalanya kerasa cenat-cenut sakit.
Sunghoon menoleh pada Naya yang terus bernapas cepat karena pusing, cukup kasihan karena dia pernah dengar Naya itu gampang pusing.
Lagi-lagi mengeluarkan sesuatu dari saku hoodienya yang udah kayak kantong doraemon yang serba ada, Sunghoon menatap sebentar benda itu lalu menyodorkannya pada Naya.
"Ini, Bunda pernah bilang kalau lo pusing lo suka pakai ini," ucap Sunghoon, masih menyodorkan benda itu.
Safecare, benda yang suka Naya pakai kalau lagi pusing. Gak endorse, tapi ini emang manjur banget sih. Kalau Naya kecapekan terus sakit, Naya langsung pakai itu.
Mata Naya menyipit karena menahan pusing, lalu menoleh ke samping, ke arah Sunghoon. "Hah? Apa?" tanya Naya, meminta Sunghoon mengulang perkataannya, sambil menatap benda yang Sunghoon sodorkan dengan bingung.
Sunghoon menggerakkan kecil benda itu lagi, dan menatap Naya yang ada di sebelahnya. "Ini, pakai yang gue aja. Punya lo ada di tas kan?" balas Sunghoon.
Naya menerima benda itu, masih agak linglung akibat pusing. "Makasih," jawab Naya lalu mulai mengoleskan itu ke lehernya dan sedikit di sisi jidatnya.
Memejamkan matanya setelah menaruh safecare itu di tempat air minum, Naya menghembuskan napas pelan, menyandarkan kepalanya ke jendela dan berniat tidur.
Namun, merasa kepalanya dipegang dan dipindahkan, Naya membuka matanya. Yang dia temukan adalah Sunghoon yang menatap datar ke depan dengan tangan yang mengarahkan kepala Naya bersandar ke pundaknya.