#10 : HYANGARA - Tyres

39 7 0
                                        

"Di belakangmu!" teriak Aries.

Aku membalikkan badanku dan terkejut saat kulihat ada seekor makhluk besar berbulu dan berkaki empat serta memiliki tanduk tajam di bagian kepalanya berlari menghampiriku.

Aries dengan cepat berlari ke arahku dan meraih bahuku lalu melemparku dengan satu tangan ke arah samping, setelah itu makhluk besar itu menundukkan kepalanya dan menyeruduk Aries dengan tanduknya.

Aries menahannya dengan perisai miliknya, tanah yang dipijak Aries mulai retak. Ini menunjukan bahwa dorongan makhluk besar itu sangatlah kuat, hingga akhirnya dia terpental dari posisinya ke arah belakang.

Dia mendarat ke tanah dengan sempurna, lalu pedang miliknya muncul di tangan kanannya. Makhluk besar itu kembali mengarah padanya, tetapi Aries berhasil melompat ke atas menghindari serangannya. Kemudian dia mendarat di bagian punggung makhluk itu dan menusuknya dengan pedang.

Makhluk besar itu menderam garang lalu melemparkan Aries dari punggungnya, makhluk itu tampak semakin menggila dan berlari mengejarnya lagi.

Aku mematung melihat mereka bertarung sambil bersembunyi di balik pohon, kejadian ini terlihat seperti dalam adegan film-film dimana ada orang yang sedang melawan makhluk besar dan jahat.

Tak lama kemudian Aries mengalahkan makhluk besar itu lalu menatapku. "Apa yang kau lakukan?" dia berkata di atas jasad makhluk itu sambil melihatku.

Aku keluar dari balik pohon dan menghelakan napas, aku masih terkejut akibat kedatangan makhluk besar itu.

"Kenapa kau tak gunakan kekuatanmu?" katanya sambil menaikkan alisnya.

Aku menatapnya malu, karena aku memiliki kekuatan dan tak menggunakannya lalu malah bersembunyi. Aku tidak siap, aku tak pernah menggunakan kekuatanku untuk sebuah pertarungan sebelumnya.

"Aku mengerti, kau belum pernah bertarung menggunakan kekuatan itu kan?" lanjutnya.

"Benar," kataku dengan suara kecil. "Bahkan aku memilikinya belum lama ini," lanjutku.

Senjata miliknya menghilang dari genggamannya, setelah itu Aries melompat turun dari atas jasad makhluk itu dan menghampiriku. "Aku tidak menyalahkanmu, lagipula aku yakin kau pasti terkejut dengan kedatangan hewan itu," katanya sambil melipatkan tangannya.

"Hewan? Jadi makhluk besar itu adalah seekor hewan di dunia ini? Mengerikan sekali. Aku tidak dapat membayangkan seperti apa jadinya jika Bumi terdapat hewan buas sebesar itu berkeliaran."

"Sebenarnya ada apa dengan hewan itu, menyerang kita secara tiba-tiba," kataku sambil menatap hewan besar itu.

"Dia ini hewan buas yang ada di Hyangara, hewan itu bernama Tyres, mereka hanya berkeliaran di hutan belantara. Kau sedang sial saja, bertemu hewan besar itu saat pertama kali masuk dunia ini."

Dunia lain sungguh tak terduga, terlebih lagi kedatangan hewan sebesar 2x ukuran gajah dewasa menyerangku secara tiba-tiba membuatku mematung saat melihatnya. Entah hal seperti apa lagi yang akan mengejutkanku saat aku berada di dunia ini.

Kemudian kami melanjutkan perjalanan kami untuk bertemu dengan orang yang aku cari, jika aku tidak menemuinya segera, aku khawatir makhluk-makhluk berbahaya dari dunia lain akan memasuki Bumi, apalagi setelah melihat hewan Tyres tadi.

Saat kami berjalan, aku kembali teringat mimpi burukku lagi, dan aku mulai berpikir bahwa adanya orang-orang jahat dari dunia lain yang juga akan membuat kekacauan di Bumi. Seperti yang terjadi dalam mimpiku, aku memiliki firasat bahwa mimpi itu adalah sebuah gambaran.

"Aries, bisakah kau ceritakan padaku bagaimana ancaman suatu dunia terhadap dunia lainnya?" Aku menanyakannya sambil berjalan agar semuanya jelas.

"Yang paling ringan adalah perampokan sumber daya, sedangkan yang paling buruk adalah ketika orang-orang jahat mengambil alih suatu dunia. Sampai sekarang sudah banyak sekali terjadi peperangan antar dunia yang kemudian diambil alih oleh pihak pemenang lalu orang-orang yang tinggal di dalamnya dijadikan budak."

Aku mengepalkan kedua tanganku, itu terdengar seperti penjajahan, mimpiku benar-benar ditunjukan sebagai gambaran. "Sial, yang kukhawatirkan itu sangat mungkin untuk terjadi."

"Tidak.. selama aku masih hidup aku bersumpah akan melindungi Bumi. Tak boleh ada yang menjajah dunia yang indah dan damai itu. Teman-teman, Lusi.. maaf aku tidak berada bersama kalian," ucapku dalam hati.

"Berapa lama waktu yang tersisa agar duniaku dapat dimasuki oleh dunia lain?" tanyaku serius.

"Mungkin kau punya 3 atau 5 hari tersisa sebelum orang-orang dari dunia lain dapat menyadari keberadaan duniamu," ujarnya.

"Lalu berapa lama kita akan sampai kepada orang yang kita tuju?" aku menatapnya.

"7 hari."

"APA?! KENAPA LAMA SEKALI?!"

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Jangan lupa tekan tombol vote dan juga share untuk support cerita ini ✨. Saya menghargai setiap masukan dari pembaca, jadi jangan sungkan untuk berkomentar. Beritahu saya part favorit kalian di kolom komentar ya. 🌹 Terima kasih 🌹

Into the Worldverse : Worlds Gate OpeningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang