Latihan berujung ancaman, Reia telah benar-benar membuat kekuatanku terbangkitkan sekaligus telah menghilangkan kesadaran dan kendali atas diriku.
"Itulah kekuatannya, kau membuatnya terbangkitkan dengan cara membuatnya dalam bahaya, sial!" kata Raskra pada Reia sambil menatap ke arahku.
"Kenapa kau terlihat takut padanya? Kau bisa mengatasinya kan?" tanya Reia sambil menoleh ke Raskra.
"Aku tidak takut padanya, aku hanya khawatir dia dapat menghancurkan apa pun dihadapannya.. begitu pun tempat ini," balas Raskra.
"Apa?! Kenapa begitu? kita suruh saja dia untuk menonaktifkan kekuatannya saja," ujar Reia.
"Itu masalahnya, dia belum sepenuhnya dapat mengendalikan kekuatannya, jadi Evan saat ini sedang dikendalikan oleh kekuatannya sendiri, dia tidak dapat mengendalikan dirinya," balas Raskra. "Kita harus menghentikannya sebelum semuanya menjadi merepotkan!" lanjut Raskra.
Reia dan Raskra menuju ke arahku dengan cepat bersama-sama kemudian menyerangku dengan kemampuannya masing-masing, mereka kesulitan menghadapiku yang bergerak berkali-kali lipat cepat lebih dari pada saat aku mempercepat pergerakan dengan kontrolku sendiri.
Mereka kesulitan karena tidak dapat menggunakan kekuatan mereka sepenuhnya di tempat ini, tanpa kekuatan mereka tidak mungkin mereka dapat mengalahkanku yang hilang kendali seperti ini.
Mereka menyerangku sebagai tim tetapi masih tidak dapat menyentuhku sama sekali, akulah yang terus memukul mundur mereka.
Raskra mulai memakai kekuatannya, tetapi yang ia pakai hanyalah kekuatan kecil miliknya. Reia pun sama seperti itu, mereka berencana menyerangku bersamaan. Kemudian mereka melontarkan serangan mereka ke arahku secara bertubi-tubi, aku hanya terus menghindarinya, tidak satu pun dari serangan mereka yang menyentuhku karena pergerakanku yang sangat cepat.
Setelah itu aku bergerak melesat ke arah belakang mereka kemudian menyerangnya dari belakang, keduanya terpental akibatnya.
"Sial, Evan sadarlah!" Raskra sedikit berteriak.
"Kita harus menggunakan kekuatan kita!" ujar Reia pada Raskra.
"Tidak, Tyeru sudah melarang kita untuk tidak menggunakan kekuatan kita di sini.." balas Raskra sambil berdiri kembali.
"Kalau begitu kita pancing dia keluar dan menjauh dari sini!" kata Reia sambil menatap Raskra dan berdiri kembali.
Aku bergerak ke arah mereka berdua untuk menyerang lagi, aku mengarah pada Reia yang sedang lengah dan mendatanginya dengan sangat cepat.
"REIA!!" teriak Raskra.
CLANGG..
Tyeru tiba-tiba muncul menahan seranganku dengan pedangnya untuk melindungi Reia, Raskra dan Reia menatap ke arah Tyeru. Setelah itu Tyeru dan aku mengadu kekuatan menggunakan pedang kami.
BUSHH..
Tyeru mendorongku mundur, hanya dia yang berhasil mengalahkan kekuatanku. Dia mencoba mengikatku lagi dengan kekuatannya sama seperti sebelumnya, tetapi kali ini tidak mudah karena diriku sudah pernah tertangkap dengan triknya itu, aku menghindarinya.
Tyeru menyipitkan matanya melihat ke arahku. "Kenapa ini terjadi lagi?" tanya Tyeru dengan wajah datar.
"Ini karena Reia yang membuatnya terancam bahaya," jawab Raskra.
"Maaf.. aku tidak tahu kalau akan menjadi seperti ini," kata Reia sambil menundukkan kepalanya.
Julia dan Siera datang dan melihat kami dari arah kejauhan, Julia tampak terkejut dengan apa yang terjadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Into the Worldverse : Worlds Gate Opening
خيال (فانتازيا)Seorang remaja bernama Evan mendapatkan kekuatan yang berasal dari dunia lain. Dengan kekuatan itu, Evan harus melindungi Bumi dari ancaman dunia lain yang tak terhitung jumlahnya. Demi tujuannya, Evan berpetualang memasuki dunia lain untuk menghen...