#12 : HYANGARA - Pegasus

33 7 0
                                        

Aries menghampiri desa itu lebih dekat, dia tampak sedang mencari penyebab dari keributan, aku hanya mengikuti tepat di belakangnya. Setelah memasuki desa, aku melihat keadaan desa ini tampak cukup kuno, aku melihat perumahan yang diatapi dengan jerami, lalu terdapat beberapa sumur dan desa ini pun dikelilingi oleh hutan.

Setelah menelusuri desa, terlihat ada monster-monster setinggi 6 kaki dan memiliki cakar tajam dari arah kejauhan sedang melawan seorang perempuan berambut kuning menggunakan pakaian berwarna putih dengan satu pedang di tangannya. Kurasa inilah penyebab keributan itu.

"Reia," ucap Aries sambil menatap perempuan itu.

"Re- siapa?" kataku.

Aries mengeluarkan senjata serta perisainya, lalu dia dengan segera menghampiri dan membantu perempuan itu.

"Aries?" kata perempuan itu saat menyadari ada seseorang yang sedang membantunya melawan monster-monster itu.

Aku melihat mereka bertarung dengan ekspresi tegang dari kejauhan, sampai akhirnya aku melihat satu anak kecil yang sedang dikejar-kejar oleh salah satu monster.

Mataku melebar dengan mulut sedikit menganga, aku berlari dengan cepat menghampiri anak itu dan menyingkirkan monster itu dengan kekuatan petirku  dengan meluncurkan serangan jarak jauh.

Monster itu jatuh terlemparkan oleh kekuatan petirku, aku memeluk anak kecil itu untuk memberinya ketenangan, anak itu menangis ketakutan memelukku dengan erat. Perempuan tadi melihat ke arahku di tengah-tengah pertarungan.

"Aries, siapa orang itu?" ucap perempuan itu sambil melawan monster yang sedang dihadapinya.

"Kita bicarakan nanti saja, sekarang bereskan dulu makhluk menjijikkan ini!" jawab Aries.

Tak lama kemudian aku melihat monster yang tadi sudah kujatuhkan bangkit kembali, wajahku pun menjadi tegang kembali. Anak kecil itu berlindung di belakangku menjerit sangat ketakutan.

Monster itu berlari menghampiriku, kedua tanganku mengepal, dahiku mengerut dan gigiku menggeram.

Saat aku ingin menyerangnya, Aries datang membunuh monster itu secepat kilat. Monster itu terlemparkan oleh serangannya dan tampak tidak bergerak lagi, monster itu sudah mati sekarang. Benar-benar kekuatan yang luar biasa dari serangan Aries.

Aku melihat ke sekelilingku dan tak melihat satu monster pun yang tersisa. "Kau sudah aman sekarang," kataku pada anak itu.

Lalu anak kecil itu berlari ke arah kerumunan orang yang sedang bersembunyi, lalu tampak seorang wanita langsung menghampiri dan memeluknya sambil menangis, aku rasa dia adalah Ibunya.

"Semuanya, sekarang kalian sudah aman," ucap perempuan berambut kuning itu.

Kerumunan orang orang yang sedang bersembunyi itu mulai menunjukkan dirinya lalu berterima kasih padanya. Aries membereskan mayat mayat monster itu.

"Jadi, siapa orang ini?" tanya perempuan itu pada Aries sambil menghampiri kami. 

Dari jarak dekat, aku melihat mata orang ini berwarna ungu indah.

"Orang ini berasal dari Bumi, dia ingin bertemu dengan Tyeru," jawab Aries.

Tyeru? Jadi itu nama orang yang sedang aku cari, sepanjang perjalanan dia tak pernah menyebutkan namanya.

"Bu- apa? aku tidak pernah mendengarnya, untuk tujuan apa orang asing ingin bertemu tuan Tyeru?" ucapnya heran. "Selain itu kenapa kau mau menurutinya?"

"Kau akan mengetahuinya nanti, sekarang aku membutuhkan tumpangan," ujar Aries. Senjata dan perisainya ia hilangkan lagi.

Perempuan itu menghelakan napas dengan matanya tertuju ke arahku, dia mengarahkan telapak tangannya ke arah depan lalu perlahan muncul cahaya terang berbentuk kuda bersayap.

Bentuk itu.. bukankah itu Pegasus? Itu adalah makhluk mitologi yang berasal dari Bumi. Ketika cahayanya memudar, ternyata seperti yang diperkirakan memang benar itu adalah seekor Pegasus, perempuan itu yang telah memanggilnya dan kemudian dia menaikinya.

Aku tak percaya melihat seekor Pegasus di hadapanku dengan kedua mataku sendiri, selama ini makhluk itu merupakan makhluk mitologi yang hanya kulihat dalam buku cerita dan film.

Senjata perempuan itu juga menghilang dari genggamannya. "Ayo naik," katanya sambil menatap Aries.

"Reia, kau memiliki dua ekor hewan itu kan?"

Ternyata nama dari perempuan berambut kuning dan bermata ungu ini adalah Reia. Dia tampak tak membolehkanku untuk bertemu dengan orang yang bernama Tyeru itu, selain itu dia tadi memanggilnya dengan panggilan tuan. Aku penasaran sebenarnya orang seperti apa Tyeru ini.

Reia mengangkat satu alisnya. "Apa kau benar-benar ingin membawa orang ini?" katanya sambil menunjuk padaku.

"Cepatlah, kami tak punya waktu," ucap Aries.

Perempuan bernama Reia itu memutarkan matanya lalu memanggil satu ekor Pegasus yang lainnya lalu Aries menaikinya, dia menyuruhku naik bersamanya dan aku pun menurutinya.

Kami pun bergerak di udara dengan menunggangi seekor Pegasus, membawaku lebih cepat ke tempat yang bernama kediaman para Duri Malam itu. Entah kenapa aku merasa Aries sangat ingin membantuku menemui Tyeru.

"Dengan menunggangi seekor Pegasus, berapa lama waktu yang akan kita tempuh menuju tempat itu?" tanyaku.

Mata Aries melirik kepadaku. "Aku terkejut kau mengetahui nama hewan ini, mungkin sekitar 2 hari," ujarnya sambil memalingkan wajahnya ke depan lagi.

"2 hari ya.. sepertinya aku tertolong oleh perempuan bernama Reia ini, dia dapat memanggil seekor Pegasus dan menjadikannya sebuah tunggangan. Sekarang aku dapat dengan cepat menemui orang itu, syukurlah."

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Jangan lupa tekan tombol vote dan juga share untuk support cerita ini ✨. Saya menghargai setiap masukan dari pembaca, jadi jangan sungkan untuk berkomentar. Beritahu saya part favorit kalian di kolom komentar ya. 🌹 Terima kasih 🌹

Into the Worldverse : Worlds Gate OpeningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang