#30 : HYANGARA - Sebuah Desa

20 5 0
                                        

Kami berjalan ke arah cahaya di sebuah desa melalui gelapnya malam hari, Julia berjalan mengikutiku dari belakang. Semakin mendekati desa itu, semakin terang pula cahaya yang menerangi tubuh kami, sampailah kami di desa itu.

Di dalam desa kulihat ramai sekali orang-orang, ternyata tak jauh dari tempat kami terdapat sebuah pasar makanan. Berjajar kedai makanan sepanjang kami berjalan, banyak orang mengantri untuk membeli.

Tampaknya desa ini cukup tentram dan aman, tidak seperti desa yang pertama kali kutemukan saat bersama Aries, suasana desa ini justru tampak aman dari makhluk-makhluk berbahaya.

Tak lama kemudian saat kami terus berjalan sambil melihat-lihat, ada 2 orang pria yang berpakaian armor dan mempunyai sebilah pedang yang menempel pada pinggangnya sedang berdiri diam menghalangi jalur sambil menghadap ke arah kami, mereka sejak tadi menatap aku dan Julia.

Kami berhenti melangkah tepat di depan mereka.

"Bisa kau katakan, apa tujuan kalian berada di sini?" Salah satu dari dua orang tersebut berbicara kepadaku.

"Kami hanya kebetulan lewat, kenapa?" jawabku.

"Kalian tidak diperbolehkan berada di desa ini," ucapnya serius sambil menatapku.

"Apa? Aku tidak mengerti," kataku dengan dahi mengerut.

"Kami merasakan kekuatan yang berbahaya dari dalam diri kalian berdua, sekarang bisakah kalian pergi?" Kedua orang ini menatap kami dengan tajam.

"Ada apa denganmu, kami hanya ingin lewat."

Julia menatapku dari belakang dengan tegang, aku yakin dia pasti tidak nyaman berada di dalam suasana seperti ini.

Setelah itu kedua orang berarmor ini mengeluarkan pedang dari pinggangnya lalu menodongkan pedangnya ke arahku. Semua orang yang tengah berada di sekitar sini memperhatikan kami sambil berjalan mundur menjauhi kami, ekspresi semua orang tampak takut termasuk Julia yang terdengar mundur selangkah.

"Ada yang sedang terjadi? Ada apa ini?" ucap orang-orang memperhatikan kami dari kejauhan.

Aku memberikan sinyal tangan pada Julia agar menjauhiku dan kedua orang berarmor ini, ia pun mengerti dan mulai melangkah mundur secara perlahan. 

"Apa yang kalian lakukan, kami tidak berniat melakukan sesuatu yang buruk!" kataku dengan tegas.

Spontan setelah aku berbicara, mereka langsung menyerangku secara bersamaan, aku melompat mundur menghindari serangannya. Orang-orang yang memperhatikan mulai menjerit sambil menjauhi area lebih jauh, Julia terus melangkah mundur tetap menjaga jarak dari pertikaian.

Aku terus menghindari serangan kedua orang itu sambil terus meyakinkan mereka bahwa aku bukanlah orang yang seperti mereka kira. Akan tetapi, sepertinya percuma saja, mereka terus menyerangku tanpa henti hingga aku akhirnya tersudut dan terpaksa mengeluarkan Lightning Blade-ku.

Mata mereka terbuka lebar saat aku mengeluarkan senjataku, mereka semakin serius meluncurkan serangan padaku. Aku bahkan tidak mencoba melukai mereka, tetapi mereka menyerangku layaknya pembunuh, serangan mereka mengincar titik vital.

"Dengar, kita tidak perlu melakukan ini!" Kataku dengan nada sedikit tinggi.

Mereka tidak memedulikan perkataanku, mereka malah memasang kuda-kuda kemudian mengisi energi, setelah itu dengan cepat kilat mereka bergerak ke arahku dan mengayunkan pedangnya kepadaku sebagai serangan telak.

Aku memakai elemen petirku lebih jauh, aku bergerak secepat kilat menghindari mereka dan tanpa mereka sadari aku telah berada di belakang mereka. Aku mengayunkan pedangku kepada kedua orang itu, aku mengenai keduanya.

Mereka berguling kemudian terjatuh di atas tanah, aku hanya berniat melumpuhkan mereka. Tampaknya mereka sedikit terluka akibat sengatan elemen petir yang disebabkan Lightning Blade.

Lalu tanpa tanda dan peringatan, seseorang dari arah samping kananku melesat dengan cepat menendangku. Aku tidak sempat menahannya, bahkan tak sempat melihatnya. Aku terlempar cukup jauh dan terjatuh.

"Evan!" teriak Julia dari arah kejauhan.

Tendangan orang yang barusan sangat kuat, aku tidak dapat langsung berdiri karena rasa sakit yang kuterima. Dalam posisi terjatuh aku melihat orang itu, ia adalah seorang laki-laki berbadan tinggi dengan rambut coklat memakai armor hitam pada tubuhnya.

Kedua orang yang sebelumnya telah berdiri kembali dan bergerak ke belakang orang berarmor hitam, kemudian kedua orang itu menodongkan kembali senjatanya ke arahku.

Aku perlahan bangkit berdiri sambil memegang dadaku yang di tendangnya tadi, aku memasang posisi bersiap untuk berjaga-jaga apabila mereka akan menyerangku lagi.

"Hentikan, apa yang kau lakukan di sini," ucap orang berarmor hitam itu dengan nada yang tenang sambil menatapku.

"Aku kebetulan berada di sini, dan aku langsung diserang oleh kedua orang di belakangmu!" kataku.

"Kau seharusnya pergi saat kami memberi peringatan," jawab orang beramor hitam.

"Aku tidak mengerti, kenapa aku harus pergi? Aku sedang mencari jalan menuju ke hutan Yeras, dan kemudian aku menemukan desa ini," balasku.

Orang dengan armor hitam menyipitkan matanya kemudian berjalan ke arahku, aku merasakan sesuatu, orang ini terlalu kuat untuk aku hadapi. Dia terus berjalan menghampiriku, firasatku tidak enak.

Kemudian dengan secepat kilat, ia ingin meraih leherku berniat mencekikku secara langsung. Untungnya, aku berhasil menghindarinya dengan cara menunduk kemudian dengan elemen petirku aku langsung bergerak secepat yang aku mampu ke arah Julia.

Aku meraih Julia, kemudian melarikan diri dengan cepat menjauhi tempat ini. 2 orang tadi berniat mengejarku akan tetapi orang dengan armor hitam langsung memerintah mereka untuk membiarkanku melarikan diri.

Aku terus menjauhi desa tadi melarikan diri memakai elemen petir agar pergerakanku menjadi cepat. Aku berlari sambil menggendong Julia dengan kedua tanganku, aku yakin jika orang berarmor hitam berniat mengejar, aku akan segera tertangkap.


- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Jangan lupa tekan tombol vote dan juga share untuk support cerita ini ✨. Saya menghargai setiap masukan dari pembaca, jadi jangan sungkan untuk berkomentar. Beritahu saya part favorit kalian di kolom komentar ya. 🌹 Terima kasih 🌹



Into the Worldverse : Worlds Gate OpeningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang