18- Hera kenapa?

1.8K 140 5
                                    

Sebelum membaca follow akun Aya dulu yaa.

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote atau komen. Gak susah kok tinggal tekan icon bintang di pojok sebelah kiri, gak sampe lima detik🤗

Selamat membaca para readers ku tercintaahh❤ dan para siders😀

Selamat membaca para readers ku tercintaahh❤ dan para siders😀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Saat ini Aresh tengah bersiap untuk pulang, dia sudah duduk ganteng di atas motor sport nya.

Hera sudah pulang duluan di jemput oleh Ziel. Mengingat kejadian tadi Aresh jadi kesal sendiri. Wajahnya masih saja di tekuk kayak baju belom di setrika.

Beberapa saat sebelumnya*

Bangun - bangun dari tidur cantik nya Hera langsung di bikin bingung oleh kedua manusia sejenis di hadapan nya, bagaimana tidak sedari tadi Aresh dan Ziel asik adu bacot dan argumen hanya untuk menentukan siapa yang akan mengantar Hera.

" Gue serumah sama dia, jadi makasih lo gak perlu repot - repot buat nganter."

" Gue bertanggung jawab atas dia saat ini kalo lo lupa. " Balas Aresh tak mau kalah.

Ziel mendengus kesal. " Tapi ini udah waktunya pulang sekolah, berarti tugas lo udah selesai, tuan Aresh yang terhormat." Ziel sengaja menekan kata
' tuan ' untuk menunjukkan kekesalan nya.

Yang di perebutkan malah memasang wajah cengo bin goblok nya, sumpah! Hera gak tau apa - apa loh! Hera gak ikut - ikutan.

Dia aja baru bangun, tau - tau Aresh dan Ziel sudah berdebat, mana ngomong nya gak nyantai lagi.

" Itu udah bagian dari tanggung jawab gue. " Ujar Aresh, menyilangkan tangan nya di depan dada dengan arogan.

" Gak perlu repot - repot, gue udah ada di sini. Lagian jalan ke rumah lo gak sejalur, jadi silahkan lo pulang. Oke. "

" Gak bis---"

" Stop! Stop oke! " Hera segera memotong ucapan Aresh sebelum semakin runyam. " Gue pulang sama bang Ziel aja. Nanti kalo lo nganterin gue jadi malah bolak - balik lagi, jadii lo pulang duluan aja oke? Sekian dan Terima kasih. " Hera segera menarik tangan Ziel keluar, Aresh sempat melihat senyuman penuh ejekan dari Ziel.

ALGARESH [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang