Holla! Cuma mau ingetin kalo abis baca itu di vote yaa
Gampang kok tinggal pencet icon bintang di pojok kiri, gak sampe lima detik loh
Happy Reading All❤
***
Terhitung sudah lima menit berlalu semenjak bel pulang sekolah berbunyi, namun guru yang sudah berumur setengah abad itu belum juga berhenti mengoceh di depan kelas.
" Sssttt... The, Thea. " Panggil Amara berbisik pada Thea yang berada di belakang nya.
" Apaan? "
" Bilang gih ke pak Gun, udah bel pulang. Kita kan mau jenguk Hera. " Kata Amara. " Yeuu, kuping gue juga udah brebekan kali dengerin tuh guru ngoceh terus. Tapi gue kagak berani, lo aja sana. " Balas Thea dengan raut wajah yang terlihat lelah.
Amara menyenggol tangan Zeline di samping nya, gadis itu menoleh dan mengangkat sebelah alisnya. " Apa? "
" Lo bilang gih ke Pak Gun, waktu nya pulang. " Suruh nya.
Zeline berdecak kesal, tapi tak urung dia mengacungkan tangan nya ke atas, membuat Pak Gun menoleh ke arah nya. " Ya, ada yang di tanyakan nak Zeline? " Tanya guru itu dengan logat Jawa yang kental.
" Bukan Pak, saya cuma mau bilang kalau bel pulang sudah berbunyi dari lima menit yang lalu. "
Refleks Pak Gun melihat jam tangan nya dan menepuk jidat nya pelan.
" Oh sudah pulang ta? Maaf - maaf bapak kelupaan, oke sekarang kalian bisa bersiap untuk pulang. Ingat ya tugas yang bapak kasih, jangan lupa di kerjakan. Baiklah sekian dari saya sampai ketemu minggu depan. "Setelah Pak Gun keluar dari kelas, sontak semua murid mendesah lega secara bersamaan.
" Kenapa gak dari tadi aja sih?! Budek kuping gue lama - lama dengerin ocehan tuh guru. Ngerti kagak goblok iya. " Dumel Vania, cewek itu segera merapikan buku - buku sejarahnya yang berserakan di meja.
Amara mengencangkan tali tas nya lalu berbalik menatap teman - teman nya. " Jadi kan ke rumah sakit? Gue udah di kasih alamatnya sama Hera. "
Zeline mengangguk mewakilkan.
" Nanti mampir dulu beli buah tangan, masa kita jenguk gak bawa apa - apa? "" Ho'ooh, tadi gue nge- chat si unyil, katanya dia pengen seblak. Emang gila tuh anak. " Amara mengutak - atik ponsel nya yang terlihat sudah mati.
" Kampret! Gue lupa bawa powerbank. "" Jangan di beliin lah ogeb, orang lagi sakit mau di beliin gituan? Yang ada di sleding lo sama dokter. " Vania menyaut dengan santai. " Jangan lupa beliin dia buah alpukat. " Lanjutnya sembari memberikan powerbank nya kepada Amara, yang di sambut senyuman dan ucapan Terima kasih dari gadis cantik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGARESH [ HIATUS ]
Novela Juvenil[ DI HARAPKAN UNTUK FOLLOW AKUN INI TERLEBIH DAHULU] Ini cerita tentang seorang lelaki bernama Algaresh Zeusarios Adhiyaksa, cowok dengan sejuta pesona nya. Iblis kejam berwajah bak dewa Yunani, juga merupakan ketua dari Zervanos. Ini juga tentang...