22- Menjenguk (2)

1.4K 109 5
                                    

Holla! Cuma mau ingetin kalo abis baca itu di vote yaa

Gampang kok tinggal pencet icon bintang di pojok kiri, gak sampe lima detik loh

Happy Reading All❤

Happy Reading All❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Terhitung sudah lima menit berlalu semenjak bel pulang sekolah berbunyi, namun guru yang sudah berumur setengah abad itu belum juga berhenti mengoceh di depan kelas.

" Sssttt... The, Thea. " Panggil Amara berbisik pada Thea yang berada di belakang nya.

" Apaan? "

" Bilang gih ke pak Gun, udah bel pulang. Kita kan mau jenguk Hera. " Kata Amara. " Yeuu, kuping gue juga udah brebekan kali dengerin tuh guru ngoceh terus. Tapi gue kagak berani, lo aja sana. " Balas Thea dengan raut wajah yang terlihat lelah.

Amara menyenggol tangan Zeline di samping nya, gadis itu menoleh dan mengangkat sebelah alisnya. " Apa? "

" Lo bilang gih ke Pak Gun, waktu nya pulang. " Suruh nya.

Zeline berdecak kesal, tapi tak urung dia mengacungkan tangan nya ke atas, membuat Pak Gun menoleh ke arah nya. " Ya, ada yang di tanyakan nak Zeline? " Tanya guru itu dengan logat Jawa yang kental.

" Bukan Pak, saya cuma mau bilang kalau bel pulang sudah berbunyi dari lima menit yang lalu. "

Refleks Pak Gun melihat jam tangan nya dan menepuk jidat nya pelan.
" Oh sudah pulang ta? Maaf - maaf bapak kelupaan, oke sekarang kalian bisa bersiap untuk pulang. Ingat ya tugas yang bapak kasih, jangan lupa di kerjakan. Baiklah sekian dari saya sampai ketemu minggu depan. "

Setelah Pak Gun keluar dari kelas, sontak semua murid mendesah lega secara bersamaan.

" Kenapa gak dari tadi aja sih?! Budek kuping gue lama - lama dengerin ocehan tuh guru. Ngerti kagak goblok iya. " Dumel Vania, cewek itu segera merapikan buku - buku sejarahnya yang berserakan di meja.

Amara mengencangkan tali tas nya lalu berbalik menatap teman - teman nya. " Jadi kan ke rumah sakit? Gue udah di kasih alamatnya sama Hera. "

Zeline mengangguk mewakilkan.
" Nanti mampir dulu beli buah tangan, masa kita jenguk gak bawa apa - apa? "

" Ho'ooh, tadi gue nge- chat si unyil, katanya dia pengen seblak. Emang gila tuh anak. " Amara mengutak - atik ponsel nya yang terlihat sudah mati.
" Kampret! Gue lupa bawa powerbank. "

" Jangan di beliin lah ogeb, orang lagi sakit mau di beliin gituan? Yang ada di sleding lo sama dokter. " Vania menyaut dengan santai. " Jangan lupa beliin dia buah alpukat. " Lanjutnya sembari memberikan powerbank nya kepada Amara, yang di sambut senyuman dan ucapan Terima kasih dari gadis cantik itu.

ALGARESH [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang