24- Penasaran

1.4K 120 15
                                    

Kalian kalo liat ada typo ataupun nama tokoh yang belum aku ganti tolong komen ya, biar aku ganti

Jangan lupa vote nya oke😌

Happy Reading all ❤

Happy Reading all ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Setelah membantu kepulangan Hera dari rumah sakit, Aresh segera membersihkan diri dan membaringkan tubuh nya di atas kasur.

Pikiran cowok itu melayang pada kejadian kemarin malam, Aresh merutuki dirinya sendiri yang tiba-tiba pergi begitu saja. Terlihat jelas bahwa ia menghindar.

Membawa satu tangan nya untuk menutupi kedua matanya, Aresh terdiam. Ia benar-benar bingung dengan dirinya sendiri.

Sebelum nya ia tidak pernah merasa seperti ini, melindungi seorang cewek? Yang bukan siapa-siapa nya? Apa lagi sampai salah tingkah ketika dirinya kepergok sedang mengikuti cewek itu.

Aresh benar-benat tidak paham. Nampak nya ia harus memeriksakan kesehatan jiwa nya pada dokter pribadi nya nanti.

" Zeus! Turun! Makan dulu. " Suara ibunya menggelegar memenuhi mansion Adhiyaksa.

" I'm coming mom! "

Aresh segera memakai kaos berwarna biru, karena memang sehabis mandi tadi ia tidak memakai atasan alias shirtless.

Berjalan menuruni satu persatu anak tangga, Aresh mendapati kedua orang tua dan adik nya sudah duduk rapi di meja makan. Ia menarik satu kursi yang berada di samping adik nya.

Aresh mengerutkan alis saat melihat hidangan di atas meja. " Pasta again?"

" Bunda lupa beli beras, yang ada di dapur cuma ini. Jadi makan yang ada dulu aja, gak usah protes! " Ucap Meera --- ibunda Aresh ---

" Iya iya, duh galak bener. " Gumam Aresh, tapi masih bisa di dengar oleh seorang di sebelah nya. " Bund, kata bang Zeus bunda galak kayak Godzilla. "

Sontak Aresh langsung mendongak menatap tajam sangat pelaku yang tertawa puas, lalu beralih menatap sang Ibunda yang sudah bersiap untuk mengeluarkan siraman rohani.

" Sudah-sudah, ingat peraturan keluarga Adhiyaksa. Tidak boleh berbicara di meja makan. " Peringat sang ayah dengan tegas.

Gessandro Jovan Adhiyaksa, sang kepala Keluarga menatap kedua putra nya dengan tajam. Kalau sudah begini Aresh mana berani melawan, akhirnya cowok itu hanya menatap Adik nya tajam sambil berucap tanpa suara. " Awas lo! "

Setelah berdo'a, keluarga kecil itu mulai menyantap makanan mereka dengan khidmat, tanpa bersuara sama sekali.

" Bagaimana sekolah kamu, Zeus? " Tanya Jovan, mereka sudah selesai makan dan Meera segera merapikan alat makan. Di rumah, Aresh memang di panggil dengan nama tengah nya yaitu Zeus.

ALGARESH [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang