25- Hilang

1.1K 125 63
                                    

Sebenernya aku gak mau up kalau target vote nya belum sampe 50, gak banyak-banyak kan? Kira-kira bisa nggak?

Kalau kalian tau diri dan tau caranya menghargai maka kalian bakalan vote

Tapi kalau enggak yaudah, gak papa. Untuk para siders, tolong sadar diri, jangan cuma baca terus di tinggalkan gitu aja. Paling nggak vote kek sebagai jejak kalian.

Dahlah....

Yok lanjut aja

Happy Reading All❤

Happy Reading All❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

" HAH! Lo yang bener Mar?! " Seru Raka. Amara mengangguk dengan cepat.

Aresh mengeraskan rahang nya, tangan nya terkepal kuat sampai urat nadinya terlihat jelas.

Ketua Zervanos itu segera menghidupkan ponsel nya, ia membuka sebuah Aplikasi yang tidak tau apa gunanya.

" Dia gak tidur. " Desis nya.

Ternyata dari aplikasi tersebut, Aresh bisa memantau detak jantung Hera yang terhubung dengan jam tangan khusus yang di pakai gadis itu.

Dan saat ini detak jantung Hera normal, ah tidak. Detak jantung nya berpacu dengan cepat, ada kemungkinan saat ini Hera sedang berlari atau mungkin... Ketakutan?

" Shit! Gak ada GPS di jam tangan nya." Umpat Aresh, mengutuk dirinya sendiri yang bisa-bisa nya lupa untuk memasang pelacak pada jam tangan Hera.

Terdengar suara derap langkah kaki yang terkesan tergesa-gesa. " Gimana? Hera di mana, Van? " Tanya Thea yang baru menyusul, wajah nya tak kalah panik.

" Gue gak tau, eh bentar-bentar. " Semua menoleh ke arah Vania. " Tadi gue sempet liat Hera lagi chat-an sama orang, tapi gue gak tau siapa. Dan abis itu Hera langsung pamit ke kamar mandi. " Lanjut nya.

Apalagi ini?

Aresh memijat pangkal hidung nya, berusaha meredakan rasa pusing yang menjalar. " Udah, mending sekarang kalian balik ke kelas sekalian ijinin Hera. Biar kita yang cari dia. " Tutur Septihan yang melihat ketuanya sudah pusing.

" Gak! Kita ikut bantuin. " Tolak Zeline mentah-mentah.

" Iya! Hera sahabat kita, kita mana bisa enak-enakan di kelas sementara Hera belom ketemu! " Sambung Thea dengan tegas, seolah tidak mau di bantah.

Namun nyali mereka menciut saat melihat tatapan tajam milik Aresh, sangat mengintimidasi. Walau begitu Vania tetap bersikeras. " Lo gak bisa larang kita! "

ALGARESH [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang