44- Tuan Gaza

819 88 11
                                    

Jangan lupa vote and komen nya yaaaa😘

Happy reading guys

Happy reading guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Akhirnya, setelah perjuangan nya untuk melepaskan diri dari jeratan manusia gemoy tapi nyebelin alias Reiga, Hera bisa bebas juga.

Saat ini gadis cantik itu sedang berada di balkon sendirian, karena Aresh harus menyapa para kolega bisnis keluarga Adhiyaksa. Ah, pencitraan itu sangat di perlukan dalam dunia bisnis.

Well, kata Aresh pesta ini hanyalah kedok yang aslinya adalah ajang perkumpulan manusia penjilat dan munafik.

Ajang saling menyombongkan harta dan memamerkan kecantikan. Begitulah, makanya Aresh sangat tidak suka menghadiri acara seperti ini. Para manusia munafik itu mendekati dirinya hanya demi bisa menjalin relasi, dan juga mendapatkan perhatian nya.

Tak terkecuali dalam keluarga, yang namanya perebutan harta warisan dan kekuasaan sudah menjadinhal yang biasa bagi keluarga Adhiyaksa.

" Ah. " Hera menoleh saat mendengar suara seseorang. " Gue kira gak ada orang di sini. " Kata orang itu sambil menggaruk kepalanya yang Hera yakini tidak gatal.

Hera mengangguk canggung. " Kalo lo mau sendirian di sini, gue bisa pergi. " Hera sudah ingin berbalik pergi, namun orang itu menahan tangan nya.

" Jangan! " Hera menoleh dengan tatapan bingung. Orang itu malah mengusap tengkuk nya. " Ehkem, lo... Mau temenin gue gak? Di sini. "

Gadis itu sempat terkejut dengan ucapan orang itu, namun tetap mengangguk menyetujui. Lagipula, Hera tak enak hati kalau ingin menolak. " Boleh. "

Orang itu tersenyum simpul, lalu mengambil dua bangku untuk Hera dan untuk dirinya sendiri.

Setelah itu tidak ada percakapan sama sekali, hening. Hera pun tak berniat untuk buka suara.

Hanya terdengat hingar bingar suara musik classic yang di mainkan oleh pemusik dari Italia. Di undang secara resmi oleh keluarga Adhiyaksa.

" Lo, deket sama Aresh? " Arick menghela nafas kasar saat ucapan konyol itu terlontar dari mulut nya. Siapapun tau jika Aresh dan Hera dekat. " Ah enggak, lupain aja omongan gue barusan. "

Jujur, Hera agak kaget dengan pertanyaan dari Arick. Bukan nya apa, ini Arick loh! Alarick Ghana Arsawijaya!

Tolong di ingat bahwa julukan cowok satu ini adalah es batu berjalan, atau triplek bernyawa. Pokoknya gak jauh-jauh dari kata dingin dan kaku.

Arick melirik Hera lagi. " Gue denger, lo anak angkat keluarga Evans ya? " Lagi-lagi Hera harus terkejut ketika mendengar pertanyaan yang cukup sensitif baginya.

ALGARESH [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang