27- Nekat

1K 104 8
                                    

Tuh kan! Di bilangin gak denger.

Orang di suruh vote dulu kok

Aishh....

Yaudah lah, yok lanjot

Happy Reading all❤

Happy Reading all❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

" Gas, bagas. Coba lo melek dah. " Pintar Vian pada bagas.

Anggota Zervanos saat ini sedang berkumpul di warung mang Dadang, biasalah! Membolos pelajaran.

Padahal mah sudah mau ujian tengah semester, tapi mereka mana peduli. Kalau nilai jelek ya tinggal remidi, gitu aja susah.

Kalo udah remidi tapi masih aja jelek, yaudah wassalam. Siap-siap aja tinggal sekelas bareng adik kelas.

" Bang, lu kalo mau ngejek gue bilang anjeng! Jelas-jelas gue udah melek ini." Kesal Bagas, derita punya mata sipit ya gini nih. Jadi bahan ledekan temen terus.

" Bhahahaha! Lo melek apa merem itu njir? Sama aja. " Lagi-lagi Vian terbahak, senang dia mengejek Bagas.

" Anjir lu, Yan. Gak boleh gitu lah, kasian dia. " Iyon menggeplak pundak Vian. " Gas, coba lu tebak ini siang apa malem. " Lanjut Iyon yang membuat Vian langsung memiting leher cowok itu.

" Goblok! Lo juga sama aja. "

Sedangkan Bagas hanya bisa tersenyum paksa. " Anjing! Astagfirullah gak boleh ngomong kasar tapi muka lu kek anjing! " Bagas mengelus dadanya. Sabar sabar.

Rafka mengelus punggung Bagas, merasa iba dengan teman nya satu itu. " Gas, mau gue kasih saran gak? Biar lo kagak di ejek mulu. "

Bagas mengangguk penasaran. " Apa tuh? " Tanya nya antusias. " Operasi mata sono biar lebar, selebar danau toba. HAHAHAHAHAHA! " Setelah itu Rafka tertawa keras sambil satu tangan nya memukul-mukul Bagas.

Yang di pukul pasrah aja, meratapi nasib nya yang mempunyai teman gak ada akhlak semua. Semoga saja malaikat mencatat amal baik nya, karena ia sudah bersabar untuk tidak pergi ke dukun dan menyantet mereka.

" Aresh! " Aresh sedikit terkejut ketika namanya di panggil dengan nada tinggi. Ia menoleh menatap Juna yang terengah-engah, seperti habis lari marathon.

" Napa lo Jun? Abis di kejar banci prapatan lo? " Tanya Raka.

" Gawat Resh! Anak Genva nyerang sekolah! Mereka bawa senjata. " Seru Juna dengan panik. Bahkan wajah nya berubah pias.

ALGARESH [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang