part 19

2.1K 124 4
                                    

  
      "William sebutkan jadwalku hari ini"sembari menaikkan kakinya serta mata yang di pejamkan.

     "Baik jadwal anda hari ini hanya akan menghadiri sebuah pesta yang di selenggarakan oleh keluarga Romanon"

     "Bagaimana dengan Alana?"

     "Semua detektif sudah saya kerahkan sampai ke luar negri, tapi belum ada laporan yang menemukan keberadaan Alana"

     "Cari tau siapa saja yang dekat dengan Alana selama ini"

     "Saya juga sudah mencari tahu semuanya tuan, semenjak nona Alana berada di mansion , nona tak lagi dekat dengan mereka seperti dulu, bahkan saya juga telah menyelidiki teman temannya saat berada di lapangan motor dulu"

    "Lalu pria yang berda di club bersama Alana?"

     "pria itu bernama Kenzie Argawana pria berkebangsawan jepang dia adalah teman sekolah Alana dahulu, tapi dia sudah tak bersekolah di High School Bara Sakti"

    "Kau boleh pergi"

  Sepeninggal William Alander pun melanjutkan pekerjaannya dengan tangan mengepal ingin rasanya membunuh orang yang telah membawa Alana, dadanya bergemuru, ia pun menatap secangkir kopi yang berada di atas mejanya lalu menggenggamnya hingga pecah, dan darah pun mengalir di selah selah jarinya.

    "Akan ku hancurkan kau seperti gelas ini"

                                        ***********

   Malam pun tiba dan Alander akan menghadiri acara pesta salah satu rekan bisnisnya yang sedikit berpengaruh di perusahanya.

    Tiba lah ia di depan pintu yang sudah dihiasi dengan indah, lalu ia pun melangkahkan kaki jenjangnya kedalam diikuti dengan William di belakang samping kanannya, yang menandahkan bahwa ia adalah tangan kanannya.

    Semua mata tertuju padanya tak lama kemudian seorang wanita paruh baya menghampirinya diikuti dengan seorang wanita yang elegan di sampingnya.

   Penampilan yang begitu mewah membuatnya semakin cantik, tak lupa senyum dibibirnya.

    "Alander kau juga datang, aku tak menyangka kita akan bertemu di tempat ini setelah 13 tahun berlalu" ucap wanita paruh baya yang sudah berada di hadapannya.

    "Aku tak mengenalmu" raut wajah datar tak pernah lepas di wajahnya.

   "Sayang sekali, kau sudah melupakan bunda vivi mu, dan juga ini Rose putriku sahabatmu semasa kecil"

    "Ohh"

     "Aku sahabat ibumu"

      "Minggir"

     "Tap--"

   Belum sempat Vivi menyelesaikan perkataanya Alander sudah melewatinya, bahkan raut wajahnya tak berubah.

     "Mom dia melupakanku" ucap rose  sambil menundukkan wajahnya dengan tamoang sedih.

     "Tidak apa apa sayang,mungkin dia begini karna sudah 13 tahun kau tidak bertemu"

     "Dia bahkan tak menatapku mom"

    "Nanti kita bicara lagi dengannya oke?"

   Senyum kembali terbit di bibir Rose sambil menganggukan kepalanya, dan berjalan mengikuti ibunya.

     "Selamat datang Mr. Lucifer"

    "........."

    "Ayo silakan duduk Mr., kehadiran anda disini sebagai penghormatan bagi keluarga Romanon"

Cruel Boy (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang