part 3

5.9K 306 19
                                    


"ALANA....."

" Ehh iya bu " Alana menyengir menatap guru yang datang dengan yang sedang marah dengan muka yang merah padam.

"KENAPA KAU BARU DATANG?"

"Aku hanya sedikit membantu bi ina bu"

"Memangnya kau mau menjadi penjual gorengan jika sudah sukses nanti"

Pertanyaan itu sontak dihadiai tawa dari teman teman kelasnya membuat Alana mendengus kesal.

"Bukan begitu bu tadi ada kusing yang memakan jualan bi ina jadi aku hanya membantunya untuk mengusir kucingnya"

" pokonya Ibu tidak mau tau kau harus hormat bendera sampai jam istrahat"

Dengan langkah malas Alana pun berjalan menuju tiang bendera dan hormat disana.

Sontak seluruh pasang mata melihatnya ada yang dengan tatapan kagum ada juga yang menertawainya serta mencemohnya. Tenang aja Alana bukan orang yang lemah kok tapi tidak ada yang tau nantinya.

Setelah beberapa saat keadaan hening serta ada yang berbisik bisik dikarenakan seorang cowo cupu dengan menggunakan kacamata datang menghampirinya.

"Haiii"

sapanya dengan senyum dan juga terdapat minuman dingin berada ditanggannya.

"........."

Alana hanya menatap cowok cupu itu yang gadis itu ketahui bernama Ali

" aku membawakan ini untukmu " menyodorkan minumanya

"Terimakasih"

dengan tampang bingung tetapi Alana tetap menerimanya. Sebrandal brandalnya Alana, gadis itu tetap menghargai orang yang berbuat baik padanya.

" jangan sampai kelelahan" dengan wajah merah sambil nggaruk tengkuknya dan berlalu dari hadapan Alana

Pemandangan tersebut tak lepas dari pandangan seseorang yang bermata tajam dengan menggunakan setelan jas mahal lalu berlalu begitu saja menuju mobil nya yang harganya fantastis.

***************

"tuk tuk tuk "

terdengar langkah kaki melangkah dengan suara yang membuat orang merinding memasuki sebuah mansion seseorang yang ia cari selama ini.

Setibanya di ruang tengah pria itu di suguki pemandangan seorang paruh baya beserta 1 istri dan dua orang anak yang sedang terseduh seduh menangis meratapi nasibnya.

" bantai mereka semua yang ada di mansion ini lalu sisakan si tua bangka itu "

suara menyeramkan pun mengintrupsi orang orang yang ada di dalam mansion.

Tanpa belas kasihan pun semuanya dibantai tak terkecuali pelayan dan menyisahkan pria baya itu yang sedang menangis bergetar melihat anak dan istrinya yang sudah bermandikan darah.

Kini mansion yang tadinya bersih berubah menjadi genangan darah yang terciprat kemana mana .

Sementara Alander hanya menikmati semua itu sambil menghirup aroma darah ang sangat disukainya .

Tanpa aba aba kaki Lander ia gunakan untuk menendang pria paruh baya itu akibat tendangannya pria itu terbanting ke lantai dengan sangat keras. Belum bernapas 1 menit pria itu kemudian merasakan dadanya sesak karena diinjak oleh Alander.

"Inilah akibatnya kau bermain main padaku mr. Cosmus" semakin menginjak dada pria yang diketahui bernama mr. Cosmus

"Arrrrrgggg"

Cruel Boy (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang