part 12

3.3K 159 6
                                    

Sesampainya diruang makan Alander pun mendudukkan bokongnya dan disertai juga dengan Alana yang berada dipangkuannya masih sesegukan akibat kejadian tadi

Didepannya sudah tersedia berbagai macam makanan yang memenuhi meja makan, walaupun mereka hanya berdua.

Alander pun menaruh lauk pauk ke dalam 1 piring karena ia ingin makan sepiring bersama Alana.

"Buka mulutmu,sweety "sembari menuyuapkan nasi ke mulut Alana yang diterima oleh gadis itu dengan diam tanpa suara.

Mereka pun diam sambil memakan makanannya.

"Aku sudah kenyang" saat sendok yang keempat akan memasuki mulutnya.

"Tapi kau baru memakan beberapa sendok"

"Kumohonnn"dengan tatapan yang memelas dan ada kokosongan didalamnya. Seaakan gadis itu sudah tak memiliki semangat hidup.

"Baiklahhh , kembali ke kamar oke"

Alana tak menjawab pertanyaan pria itu yang kini menggendongnya ala bridal style ke kamarnya.

Alander pun membaringkan Alana di ranjangnya lalu menyelimuti gadis itu dan mengecupnya secara halus seakan Alana adalah benda yang mudah hancur dan Alana yang nampak seperti boneka hidup, tak apa apa Alander menyukai Alana yang seperti ini (hehehehe banyangin aja woyyy taeyong yang gini )

Kemudian Alander melangkahkan kakinya keluar dari kamar itu lalu menguncinya dari luar dan berjalan menuju kearah mobilnya yang sudah ada william di kursi kemudi.

Keadaan mobil begitu sunyi baik Alander maupun William tangan kanannya sekaligus sekertaris tak berniat membuka pembicaraan hingga tiba di kantor.

Alander pun memasuki kantornya dengan langkah tegas dan aura yang membuat orang bergidik ngeri, disusul dengan William yang ada dibelakangnya dengan raut datar dengan wajah tampan sikap dinginnya mampu membuat orang ragu berbicara padanya.

Sesampainya di lift kusus petinggi kantor william pun memencet tombol yang akan menuju ke lantai 43 yaitu lantai yang paling tinggi dan ruangan Alander berada.

" tuan jadwal anda hari ini adalah anda akan melakukan meeting dengan klien dari rusia di cafe amrizzon untuk membahas pembangunan hotel yang ada di jepang "

"Hmmm"

Saat itu juga lift pun terbuka dan Alander pun melangkahkan kakinya menuju ruangannya yang diikuti oleh wiliam dengan ruangannya berseblahan dengan ruangan Alander.

Sesampainya diruangan Alander pun disugukan dengan pemandangan kertas yang menumpuk dan mendudukkan bokongnya dengan jas yang sudah terlepas dari tubuh atletisnya.

Ia kemudian mengelah napas , sampai kapan ia akan selalu berurusan dengan kertas kertas ini , akan lebih baik jika ia menuntaskan hasratnya ahhh yah, seketika hasrat untuk membunuh seakan meledak ledak didadanya.

"Tahan okeee? Setelah ini kita akan mencari mangsa dan membawanya keruang bawah tanahh ahh seketika aku mengingat wajah gadisku, sangat manisss" gumannya pada dirinya seakan melupakan apa yang telah terjadi pada gadis itu. ( hemmm namanya juga sikopettt).


Setelah selesai mengerjakan kertas itu Alander pun mengecek jamnya yang ternyata sudah waktunya untuk menemui klien di cafe amrizzon kemudian Alander pun bergegas lalu berjalan menuju arah pintu yang ternyata sudah ada william menunggunya.

Tanpa berbicara Alander pun melangkah mendahului William dan pergi menuju cafe yang sudah ditentukan.


Sesampainya di cafe Alander melihat seorang pria berwajah bule sedang duduk dengan seorang wanita yaang diyakini sekedtarinya, pria itu sedang memainkan handphone nya lalu mendongkak dan tersenyum lebar kearahnya wajahnya yang tampan tetapi menurut author masih tampanan Alander sihh.

Cruel Boy (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang