part 9

3.9K 193 1
                                    

Sepeninggalnya lucas, Alander segera menelpon william agar menebus obat tadi lalu berbaring disebelah Alana yang sedang tenang dalam tidurnya.

**********

Matahari pun menyingsing dan menembus jendela sebuah kamar yang selalu temaram dan membuat seorang pria bangun dari tidurnya.

Kemudia pria itu tersadar bahwa kini ia telah bersama dengan gadis yang ia klaim beberapa hari yang lalu.

Gadis itu nampak nyaman memeluk dirinya yang bertelanjang dada dengan nyaman, kini Alander baru menyadari bahwa suhu tubuh Alana sangatlah panas terbukti dari dahi gadis itu yang panas menyentuh kulit dadanya.

Alander pun memperhatikan Alana yang wajahnya tertutupi rambut kemudian menyisipkan kebelakang telinganya, kini ia dapat melihat wajah gadisnya, namun Alander baru menyadari satu hal bahwa bibir gadis itu bergetar.

"Sial dia deman" batinnya

Kemudian bangkit dari tidurnya lalu mengenakan baju kaos dan menyuruh maid untuk mengambilkan air hangat serta sebuah handuk kecil.

"Ceklek" seorang main memasuki kamar membawa sebuah baskom berisi air hangat.

"Ini tuan" tanpa menunggu jawaban maid itu keluar karna ia yakin bahwa tuannya tidak akan menjawabnya.

Alander kemudian mengompres sebuah handuk kecil lalu di letakkan diatas dahi Alana.

Alana yang merasakan sesuatu yang hangat dan basah menyentuh dahinya pun kemudian membuka matanya.

Kini terpampang lah wajah tampan Alander di depan matanya yang juga sedang menatapnya datar dan tanpa amarah seperti biasanya.

"Kau tak boleh sakit, hanya aku yang boleh menyakitimu"

"Ckkk kau lupa? Aku seperti ini karnamu "

"Masih bisa membalas ucapanku heh?"

"Kenapa tidak"

"Lalu? Kemana Alana yang ketakutan saat bersamaku"

"Yahhh sekarang aku sadar , tak ada gunanya menjadi seorang penakut" tak lupa ujung bibir Alana sedikit terangkat.

"Aku sudah tak sabar" tak lupa senyum remeh ikut menghiasi wajahnya.

Alana yang melihat itupun mendengus kesal dan memalingkan wajahnya , berlama lama dengan Alander membuatnya muak. Ahhh tapi ia pun sudah terjebak dengan pria kejam itu.

Sesaat keheningan melanda kedua insan itu kemudian Alander maju kedepannya.

"Mau apa kau" ucap gadis itu sedikit was was

Tanpa menjawab Alander mengambil handuk kecil yang ada didahi gadis itu kemudian berlalu dari hadapannya dan memasuki sebuah kamar mandi.

Alana pun masih bergelundung dalam selimut itu dengan tubuhnya yang terasa dingin.

Tak lama kemudian Alander keluar dari kamar mandi yang hanya menggunakan handuk melilit di pinggangnya.

Alana yang melihat itu pipinya kini panas lalu berusaha untuk menetralkan detak jantungnya bukan karna jatuh cinta tetapi karna mengingat kejadian kemarin pagi. (Poor Alana)

Alander yang melihat interaksi Alana pun tersenyum tipis dan sangat tipis bahkan tak ada orang yang tau jika ia sedang tersenyum, kemudian berjalan ke walk in closet miliknya.

Lalu memilih keluar menggunakan setelan jas hitam dan setelan celana kain lalu sepatu pentopel yang mengkilab tak lupa juga jam rolex yang melingkar di tanggannya rambutnya pun tata kebelakang menunjukkan jidadnya.

Cruel Boy (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang