"Alana apakah kau sudah selesai?"sambil melongo kedalam sebuah kamar yang beberapa minggu ini sudah dihuni oleh seseorang, yaitu Alana.
"Hemmmm ayohhh"sahutnya kemudian berjalan ke kedepan Arga dan membuka lebar pintunya alhasil semua badan Arga kini terlihat.
"Kau tak merias wajahmu?" pandangan heran dari arga dilayangkan untuk Alana
"Kau tau dulu semasa sekolah aku bahkan tak perna menyentuh benda benda seperti itu"
"Ohhiya, dulu kan kau hanya menyentuh motor saja "
"Sudahlahh jangan bahas masalalu"
"Baiklah ayo" sambil berjalan menuju lantai bawah.
"Dengarrr Alana, saat kau berada diluar perkenalkan dirimu Helena Lauren karna di jepang ini kita harus berhati hati agar Alander tak menemukan kebradaanmu,mengerti!!!!" Saat sudah berada di ambang pintu
"Baiklahhh"
"Anak manis" lalu mengusap kepala Alana dan menarik kembali tanganannya menuju sebuah mobil.
Seperti permintaan Alana beberapa hari yang lalu bahwa hari ini ia akan pergi ke dokter kandungan untuk memeriksa bayinya, dan juga kesehatan maka dari itu Arga pun menemani Alana, karna tak mungkin gadis itu dapat pergi sendiri.
Disinilah mereka berada sekarang disebuah rumah sakit yang besar di kota tokyo, kampung halaman Arga mereka pun memasuki rumah sakit itu dan menuju sebuah ruangan yang di samping pintu terdapat poster ibu hamil.
Arga pun mengetok pintunya lalu disahuti oleh orang didalam untuk menyuruhnya memasuki ruangan itu.
"Bibi Azuma "
"Arga" perempuan paruh baya itu langsung mendekati Arga dan memeluknya erat.
"Bagaimana kabar bibi" tanyanya saat pelukan mereka sudah terlepas.
"Bibi baik baik saja"tak lupa senyum lebar tersungging di bibirnya,lalu menoleh ke arah Alana.
"Siapa gadis cantik ini?"
" Perkenalkan namaku Helena Lauren,bibi bisa memanggilku Helena"
"Baik Helena kau juga dapat memanggilku bibi Azuma seperti Arga"
"Apa kita akan terus berdiri seperti ini?"tanya seorang lelaki yang sejak tadi diam.
"Ahhh, aku sampai melupakannya , kalau begitu ayo duduk"
"Begini bi, aku ingin memeriksa kandungan"
"Jadi,kau sedang hamil?"matanya menatap Alana lalu kemudian menatap Arga,merasa ditatap seperti itu membuat Arga menggeleng pelan.
"Iya , maka dari itu aku ingin melihat kondisi janinku" sambil mengusap perutnya.
"Arga sebentar lagi kau akan menjadi seorang ayahh" senyum nya lebar sambil menatap Arga dan Alana bergantian.
"Bi sebenarnya Arga bukan Ayahnya"senyum luntur di bibir bibi Azuma
"Benarkah?, kalau begitu ayo biar kuperiksa" sambil menuntun Alana menuju ruang pemeriksaan (gue juga ngatau apa namanya? diikuti arga dibelakangnya.
"Ayo berbaring disini"
Dokter Azuma pun mengambil alat USG dan memeriksa perut Alana, beberapa menit berlalu ia tak menemukan sesuatu di perut Alana, membuatnya mengeryitkan dahinya.
"Alana apakah kau benar benar sedang mengandung?"
"Iya bi waktu itu aku sudah mengeceknya"
"Tapi tak ada tanda tanda janin diperutmu?"
DEGGGG
"Tidakkkk"langsung bangun dari tidurnya.
"Alana" Arga pun mendekati Alana.
"Katakan bahwa bibi sedang bercanda"sambil menggoyang goyangnkan tangan Dokter Azuma.
"Apakah aku terlihat sedang becanda?"
Perkataan itu sontak membuat pergerakan Alana berhenti dan menatap kosong kedepan, Air matanya luruh tapi rasa sakit hatinya lebih mendominasi.
"Bayiku" sambil meremas perutnya, sekelebat mimpi yang di ingatnya saat sedang koma, ia didatangi seorang anak yang sangat lucu, kemudian ingatannya mengingat sebelum ia dirawat dirumah sakit, Alander memperkosanya tanpa ampun membuatnya hilang kesadaran dan sebelum itu ia sempat melihat darah di pahanya.
"PEMBUNUHHHHHHHHH arggghhhhhh"
" Alana , Alanaaaaa " sambil memeluk Alana yang terus bergerak tak karuan.
"Kau telah membunuh bayiku bajingannnnn" perkataan itu sontak mebuat dokter Azuma menatap horor pada Arga tapi ia tak mempedulikan itu karena yang dipirannya saat ini ialah Alana seorang.
"Pergi kauuu, pembunuhhhhhhhhh arhggggghh" lalu mendorong Arga membuat pria itu terhempas karena tadi ia tak memeluk Alana lebih erat, karenya takut untuk menyakiti gadis itu.
"Kubunuh kau sialannnnn" Alana pun segera turun dari ranjang lalu cepat cepat menuju kearah pintu.
Sebelum mencapai ganggang pintu, sebuah benda tajam kecil menancap di lehernya membuatnya kehilangan kesadaran.
Maaf geng pendekkkm
Setengahnya lagi kehapus pas dipublisss..
Sakit bangettt woeeeeee😭😭😭😭

KAMU SEDANG MEMBACA
Cruel Boy (On Going)
RomanceKala aku sudah menandaimu kau tak bisa lari dariku -Alander Angelio lucifer BELUM DI REVISI JADI MASIH ACAKK ACAK #1 Kisah 04/07/2021