part 28

2.1K 107 4
                                    

    Alana meremas bunga yang ada di dalam genggamannya sembari menatap seorang pria yang tengah berdiri diatas Altar, Bahkan kaus tangan putih yang digunakan untuk membungkus tangannya sudah basah karena keringatt, lututnya pun ikut bergetar
 
Sekarang dirinya tengah berdiri di ujung karpet yang berada di pintu masuk di  sebuah gereja kuno yang besar,seluruh pasang mata tengah menatap ke arahnya tetapi hanya satu tatapan mata yang mendominasi dirinya.

  Dilihatnya William sudah berdiri disampingnya sebagai pengiring,kemudian mereka berdua pun berjalan menuju Altar dimana Alander berdiri dengan seorang pendeta yang berada di sampingnya.

  Sesampainya disana  Alander  turun dari tangga lalu menarik pinggang Alana dan membuat pegangannya terlepas dan menabrak dada bidang Alander.

   Alander menatap tajam Willian membuat tangan kanannya itu menunduk lalu kembali ke tempatnya.

Ia pun menuntun Alana menaiki Altar dengan pendeta yang di hadapannya, Alander menatap Alana dari samping yang dapat dilihat keringat dari pelipisnya mengalir lalu beralih menatap tangannya yang menggenggam bunga terlihat jelas bahwa wanitanya,itu gemetaran.

      "Sudah siap?" Tanya pendetanya lalu hanya dibalas oleh anggukan kepala Alander.

      "Saudara Alander Angelio Lucifer apakah anda bersedia menerima Alana sebagai istri  , serta ibu dari anak anak anda kelak dan diberkati dalam nama Tuhan?"

       "Saya bersedia"

       "Saudara Alana apakah anda bersedia menerima  Alander Angelio Lucifer  sebagai suami anda , serta ayah dari anak anak anda kelak dan diberkati dalam nama Tuhan?"

  Alana masih diam menatap kosong ke depan hingga tak terasa air matanya mengalir tanpa bisa dicegah, hingga dirinya terlonjak kaget karna merasakan remasan kuat pada tangan kirinya yang tak memegang bunga,lalu menoleh pada Alander yang menatapnya dengan tatapan mengancam, Ia pun kemudian beralih menatap pendeta dan menarik nafasnya pelahan.

     "S-aya bersediah"  dengan nada tersendat.

      Tak lama kemudian seseorang datang membawan mampan yang dibawanya terdapat 2 buah cincin

     Pendeta kemudian meraih dua buah cincin itu  lalu menyuruh mereka berdua berhadapan.

    "Cincin ini sebagai tanda bahwa apa yang dipersatukan tidak boleh diceraikan hingga maut memisahkan" lalu memberikan cincin itu kepada Alander dan memasangkannya pada Alana begitupun sebaliknya.

  Alander kemudian melangkah mendekat lalu membuka tudung Alana hingga dapat melihat jelas wajah Alana yang tengah menangis,Ia kemudian menarik pinggang wanita itu lalu mencium bibir ranum itu.

   Dapat dirasakan Alana tengah berusaha memberontak dan tangannya berusaha mendorong dada Alander,tetapi pria itu malah mencengkram pinggangnya hingga membuat Alana berhenti.

Alander kemudian melepas tautan bibirnya lalu menghapus pelan air mata Alana yang menetes, tak lama kemudian sorak tepuk tangan tamu undangan menggema di gereja itu.

   Alander kembali memeluk Alana lalu membisikkan sesuatu yang membuat wanita itu meremas jasnya dan kembali menangis.

   "Kala aku menandaimu, kau tak bisa lari dariku"

                                 *******

    Disini lah Alana sekarang, duduk berdua dengan Alander yang memeluk pinggangnya seakan akan Alana jika dilepaskan akan membuatnya pergi.

    Gaun yang digunakan tak luput dari kemewahan begitupula dengan Alander, Ia mengenakan jas yang lebih mahal dari biasanya.

   Resepsi mereka berdua tak didampingi oleh orang tuanya,dihadapannya ada banyak tamu undangan dari khalangan berada serta beberapa dari mereka dihadiri oleh bangsawan,tak lupa juga diluar gedung ada banyak wartawan yang sedang meliput acaranya.

Cruel Boy (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang