part 14

2.7K 150 0
                                    

"Benang itu nyata, benang itu tak terlihatt, benang itu mengikatt, benang itu ada di sebuah jarum nan tajam, butuh gunting untuk memutuskan benang itu- Alana

Area 21+

Alana kini termenung di kursi penumpang sebuah mobil mewahh ia menatap bangunan megah yang menjulang tinggi, mobil itu dikendarai oleh William tangan kanan Alander .

"William bisa kah kau berhenti sebentar?"

"Ada apa nona?"

"Emmmm, aku sedikit puaing jadi aku ingin membeli obat di apotek itu"

Mendengar itu William kemudian menghentikan mobilnya didepan apotek, lalu Alana pun melangkah keluar dan memasuki apotek itu.

"Selamat siang,ada yang bisa dibantu?"

"Emmmm, ibuku menyuruhku membeli sebuah tespack " berusaha menghilangkan kegugupannya.

Karyawan itu menatapnya aneh kemudian dengan tersenyum melihat gadis dihadannya.

"Iya, mari ikut saya?"

Kemudian Alana pun mengikuti karyawan itu lalu mengambil tespacknya kemudian langsung membayarnya , setelah itu Alana pun berjalan menuju mobil.

Dirasa Alana sudah menududukan bokongnya , william segera menancapkan gas menuju mansion sang iblis.

************

Disini lah Alana sekarang dengan perasaan takut menatap tespack ditangannya.

Dengan langkah ragu Alana pun memasuki kamar mandi dan mengetes tespack itu lewat air urinnya.

Tak lama kemudian muncul satu garis, membuatnya legah. Kemudian membasuh wajahnya dan menatap cermin.menampilkan wajah pucatnya namun tetap cantik.

Setelan itu Alana mengambil kembali tespack itu dan berniat akan membuangnya, tetapi matanya menangkap dua garis di tespack itu.

"Deggg"

"Tidak mungkin"

"Benda ini pasti rusak"

"Arrrrggggggg"

Seakan dihempas kesebuah kenyataan tubuh Alana kemudian luruh seketika.

Bibirnyya bergetarrr, airr matan yang tertampung di matanya mengalir seketika, hatinya sesak.

Sekelebat pertanyaan muncul di otaknya.

"Apakah bajingan itu akan menerima anaknya? Atau membunuhnya?"

Tidakkk!!! Ini adalah anaknya,bayang- bangan untuk pergi muncul seketika, tapi bagaimana jika pria itu menangkapnya?

setelah lama memikirkan ide ide untuk lepas dari jeratan ini, seakan membuat kepelahnya ingin pecah seketika. Gadis itu kemudian bangkit dan membasuh kembali wajahnya lalu segera keluar dari kamar mandi.

Tespack yang tadi sudah dihancurkannya agar tak ada yang mengetahui jika dirinya tengah hamil, ia akan merahasiakannya sampai ia benar benar pergi.

Alana kemudian membaringkan kepalanya tetapi bayangan disekolah tadi kembali muncul

Flasback on

"Hai" sapa seseorang membuat Alana menoleh mendapati seorang lelaki tengah berdiri disebelahnya, sembari menatap pemandangan yang terlihat dari rooftop sekolahnya.

Alana menatap datar pria itu lalu kembali menatap kearah depan.

"Apa kau nyaman dengan pria itu?" Ucapan itu membuat gadis itu menoleh ke arah Arga.

Cruel Boy (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang