part 7

4.5K 218 4
                                    

Setelah Alander menyetubuhi Alana pagi itu, pria itu langsung meninggalkan Alana di bawa bathub yang berwarnah merah itu.

Kini dengan tubuh yang dingin Alana tetap be dibawa bathub entah sudah berapa jam lamanya, pikirannya juga kosong serta area kemaluannya yang terasa perih, akibat perbuatan Alander.

Bibirnya pun mulai bergetar tubuhnya mulai mendingin.

" akan lebih baik jika aku mati saja , kehormatan yang kupertahankan sudah sia sia , mama pun membenciku " batinnya.

Dengan tangan bergetar Alana menyalakan kran ke bathub hingga penuhh dan tumpah".

Dengan pelahan Alana menenggelamkan tubuhnya kedalam hingga sakit di paru parunya mulai terasa dan air pun masuk ke rongga rongganya hingga pernapasanya pun mulai menipis.

"Bodohh" tiba tiba seseorang datang menarik tubuh telanjang.
Alana yang mengetaui siapa orang itu pun ingin memberontak tetapi tenaganya sudah tidak kuat dan memilih meraup udarah sebanyak banyaknya.

Alander pun menghempaskan tubuh Alana keatas ranjang.

" kau mau mati bodoh?"

" iya aku ingin mati" ucapnya lemah dan terengah engah

" aku tak akan membiarkanmu mati begitu saja sayang"sembari menindih tubuh telanjang Alana

"Menyingkir dariku" ucapnya lemah

"Aku suka bau tubuhmu" menenggelamkan wajahnya di lekuk leher Alana dan tangan lemah Alana pun berusaha mendorong pria itu tetapi tak bergerak sedikit pun.

" menyingkir dari tubuhku, sialan " dengan penuh kekuatan Alana meneriaki Alander.

" hemmm baiklahh , kali ini aku tak akan marah lagi pula aku sudah melihatnya dan merasakannya jadi untuk kali ini kau boleh marah padaku, tapi tidak lain kali" lalu bangkit dari tubuh Alana dan menyelimuti tubuh Alana dan gadis itu hanya diam tanpa melawan.

" Tok tok tok " seseorang masuk membawa mampan
dan menaruhnya diatas nakas lalu langsung pergi dari kamar itu.

" Makananmu sudah datang , makanlah"

" aku tak lapar "sambil menutup matanya

Alander yang melihat itu langsung mengambil mampan itu dan duduk di ranjang .

" Alana ku bilang, makan" ucapnya penuh penekanan lalu mengarahkan sendok itu pada gadis itu dan Alana pun membuka matanya

"Jangan memaksaku bastart aku tak lapar"sambil menepis sendok itu, alhasil nasi yang akan di suapkan ke Alana pun tumpah.

"Brakkkk" seketika nasi yang ada di mapan terlempar cukup jauh.

Alana yang melihat itupun menjadi kaget dan menoleh ke Alander yang menatap Alana dengan lembut dengan senyuman yang ada di wajahnya.

Jantung Alana berdetak 2 kali lebih cepat melihat senyuman itu, bukan karna terpesona melainkan karna takut.Alana tau itu adalah senyum yang berbahaya.

Keringat dingin pun mulai bercucuran kala Alander menatapnya sangat dalam. Pegangan pada selimutnya pun semakin mengerat.

" Kenapa kau berkeringat Alana" senyum palsu tak lepas dari bibirnya

" kumohon jangan hukum aku" tiba tiba Alana memohon. Persetan dengan harga diri yang terpenting adalah keselamatannya saat ini.

" Aku bahkan belum menyentuhmu" lalu mendekat ke arah Alana

Alana yang melihat itu pun mulai bergetar dan menjauh dan langsung mendorong Alander dan Alander pun terjungkal kebelakang karna dorongan Alana yang tiba tiba.

Alana pun berlari ke arah pintu yang kebetulan tidak di kunci lalu melepas kuncinya dan mengunci Alander dari luar .

Cruel Boy (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang