Real Dominant [Wooyoung x San]

1.6K 126 6
                                    

Wooyoung benar-benar memblok link Archer, sudah terhitung tiga hari. Serigala tengil itu benar-benar membuat Wooyoung kesal.

Kalau saja Archer tidak bersuara tiba-tiba, Wooyoung sudah menjamah bibir San waktu itu!

Saat ini Wooyoung berada di kelas. Dia dan San memang berbeda kelas. Wooyoung sedang menulis catatan yang ada di papan tulis dengan serius. Tangannya yang sedang nulis tiba-tiba bergetar hebat, Wooyoung merasakan sendi-sendinya yang juga sakit luar biasa.

Archer tengah mencoba shifting.

Wooyoung berusaha menahan, tapi lama-kelamaan sakitnya makin menyiksa. Dia akhirnya memutuskan membuka link yang beberapa hari lalu ditutup olehnya.

'Apa, Archer?!'

'Cepat keluar kelas, San dalam bahaya!'

'Dari mana Kau tau?'

'Grrr Cepat, Jung!'

Wooyoung mendengus, mengangkat satu tangannya ke atas.

"Kenapa, Jung Wooyoung?"

"Saya ijin ke kamar mandi, Pak."

"Silahkan."

Wooyoung buru-buru keluar dari kelas, aroma vanilla bercampur blueberry langsung merangsek masuk ke penciuman Wooyoung.

Sial, apa heat pertama San datang sekarang?

Wooyoung melepas feromonnya ke udara sambil berlari menuju tempat  San, Altair yang mengarahkannya. Bagaimanapun caranya Wooyoung harus segera menemukan San sebelum Alpha-alpha di sekolah ini mencium feromon manis San.

Benar saja.

San pasti bersembunyi di toilet laki-laki, Wooyoung bisa tau ketika ada sekitar 4-5 Alpha yang berdiri di pintu toilet.

Wooyoung semakin mengeluarkan aura Alphanya. Dia adalah pewaris tunggal The Jung yang otomatis menjadi Alpha yang memimpin The Jung nantinya. Auranya jelas lebih dominan dibandingkan Alpha lainnya.

Kumpulan Alpha itu spontan membubarkan diri ketika mendengar geraman disertai warna mata Wooyoung yang sedikit berwarna biru muda.

Pintu toilet langsung didobrak, Wooyoung mengikuti penciumannya, mengendus feromon San yang semakin pekat. Dia membuka salah satu pintu toilet, menemukan Omeganya yang tengah meringkuk dengan baju yang basah oleh peluh.

"San-ie," panggil Wooyoung.

San mendongak, matanya berair, pipinya memerah karna nafsu, rambutnya juga lepek karna keringat akibat suhu tubuhnya yang meningkat.

"Woo-- tolonghh.... panashhh...."

Wooyoung menggendong tubuh San ala bridal, "Tahan sebentar ya."

San terisak, sentuhan Wooyoung malah membuatnya semakin bergairah. Namun lama-kelamaan isakannya mengecil hingga tidak terdengar lagi.

Feromon Wooyoung benar-benar menenangkan.

Tanpa pikir panjang Wooyoung buru-buru berlari ke parkiran dengan San di gendongannya. Karna masih jam pelajaran, lorong-lorong menjadi sepi. Baguslah, pekerjaan Wooyoung jadi lebih mudah. Sampai parkiran, Wooyoung mendudukan tubuh lemas San di jok motor. Dia mengeluarkan jaket yang ada di tas, memakaikannya ke tubuh mungil sang omega.

"Jangan dilepas," ujar Wooyoung sebelum melajukan motornya meninggalkan area sekolah.

Laju motor Wooyoung membawa keduanya ke sebuah hotel sederhana. Wooyoung memarkirkan motornya dengan terburu-buru, kemudian menggendong San.

Geschichte Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang