Silent [Yunho & Wooyoung x San]

958 54 4
                                    

Wooyoung as Prawira Januari"Iya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wooyoung as Prawira Januari
"Iya. Gue sama Ikhsan emang deket banget."

San as Ikhsan Raisya"Gue sama Wira cuma temen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

San as Ikhsan Raisya
"Gue sama Wira cuma temen."

Kalau ada yang nanya kenapa Wira bisa suka sama Ikhsan, jawabannya klise, cuma karna Ikhsan pernah nolongin Wira yang hampir pingsan ke UKS. Mereka ngobrol-ngobrol dan kenalan di sana.

Komunikasi mereka berlanjut setelah OSPEK. Mereka juga ditempatin di kelas yang sama. Ikhsan anaknya introvert, makanya sampe setahun sekolah di sini, Ikhsan cuma deket sama Wira.

Beda sama Wira yang dasarnya emang pecicilan. Baru sebulan sekolah, Wira udah terkenal di kalangan kakak kelas. Dia sering wara-wiri ke setiap kelas, masih dengan Ikhsan yang selalu ada di sampingnya. Apalagi pas tiba-tiba Wira kepilih sebagai Ketua Eskul Tari berikutnya setelah Lano lengser dari jabatannya. Makin banyak orang yang kenal Wira.

Setelah bujuk rayu, Ikhsan akhirnya menerima ajakan Wira agar mereka gabung di eskul yang sama. Wira seneng karna dia punya lebih banyak waktu sama Ikhsan. Walaupun tidak berubah banyak karna Ikhsan masihlah Ikhsan yang hanya tersenyum dan berbicara seperlunya.

Terus, pas mereka naik kelas sebelas, Wira diminta buat menyiapkan demo eskul nanti. Berhubung Ikhsan masih baru, dia bukan 'bintang' dalam demo eskul, hanya tokoh figuran. Namun siapa sangka, seringaiannya dalam acara tersebut ternyata merenggut banyak perhatian.

Salah satunya Yudhana Hamdan Kapten Futsal incaran semua orang.

Wira masih biasa aja waktu Ikhsan jadi lebih dikenal orang, meskipun ada rasa nggak rela karna harus berbagi Ikhsannya.

Ikhsannya.

Hahaha.

Lucu sekali Wira menggunakan istilah kepemilikan untuk sesuatu yang bukan miliknya.

Semua masih berjalan normal, Wira masih jadi si pecicilan yang suka wara-wiri di sekolah, sedangkan Ikhsan masih setia mengikuti kemanapun Wira pergi.

Sampai suatu ketika, tiba-tiba seorang menghampiri mereka di tengah keramaian kantin.

Geschichte Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang