Zero O'clock | 25

487 96 39
                                    

Chapter 25 : Fever

° ° °

Sudah hampir 10 menit lamanya Sinbi berdiri didepan pintu rumah Jungkook, tapi ia masih juga enggan untuk sekedar menekan bel. Malam tadi, setelah perdebatan mereka di depan gedung, Jungkook langsung masuk kerumah setelah Sinbi mengantarnya. Ia berlalu masuk setelah mengucapkan terimakasih.

Namun hal itu justru membuat Sinbi tidak tenang, yang ia lihat Jungkook sedang tidak baik. Dan berakhirlah ia di depan pintu kamar Jungkook, hari masih pagi tapi rasa penasaran akan kondisi Jungkook semakin menjadi.

Sinbi khawatir...

Apalagi ia telah melihat jika sosok wanita itu memang ada, Sinbi dapat merasakan seperti apa ketakutannya. Jika memang diperlukan, kali ini biarkan Sinbi membantu. Kalaupun ia harus melupakan perasaannya sejenak, Sinbi akan melakukannya.

Gadis yang masih dengan muka bantal itu menghela nafas panjang, setelah mengumpulkan keberaniannya ia membuka pintu dengan ingatan akan kata sandi yang pernah Jungkook beri tahu.

Klekk~

Tak perlu menunggu lama, kini pintu itu terbuka. Meski sedikit ragu, tapi Sinbi tetap melangkah masuk dan segera memeriksa keadaan Jungkook.

Begitu masuk hanya ada keheningan yang menyapa kehadiran Sinbi. Gadis itu langsung saja menuju kamar Jungkook, mengingat hari masih pagi lelaki itu pasti masih tertidur.

Ia membuka pintu kamar untuk mengintip kedalam, suasana maskulin seorang lelaki dapat ia rasakan jika diingat ini kali pertama ia melihat kamar Jungkook. Didalam sana terlihat Jungkook tengah tertidur dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

Sinbi hanya bisa menghela nafas lega sebari menutup kembali pintunya. Kini ia berinisiatif untuk membuatkan Jungkook sarapan dengan bahan makanan yang ada.

Ia beralih menuju dapur dan memulai aksinya.

• • •

Entah memang benar atau hanya perasaannya saja, kali ini Lia merasa sedikit aneh saat berada disekitar Yewon dan juga Yeonjun. Ia melirik Soobin yang duduk disebelahnya, dan lelaki itu dengan tenang melahap makan siangnya. Sementara Yewon dan Yeonjun tengah bermain ponsel dan sesekali menyuapkan makanan ke mulut masing masing.

Lia tahu ada yang tidak beres, jika biasanya merekalah yang paling ribut saat dikantin maka hari ini mereka terlihat tenang dan hanya sibuk masing-masing.

Lia menyenggol lengan Soobin pelan, menatap lelaki itu seraya menunjuk Yewon dan Yeonjun dengan lirikan mata. Seperti bertanya apa yang telah terjadi diantara keduanya.

Tak butuh waktu lama bagi Soobin untuk mengerti apa maksud dari Lia, meski tahu apa yang terjadi namun saat ini Soobin sedang malas untuk membicarakannya.

"Kuberitahu nanti" balasan Soobin tentu tidak membuat Lia puas, justru gadis blasteran itu kian penasaran.

Lia mendengus sebal lalu kembali menatap keduanya secara bergantian.

"Aku lupa memberitahu. Yewon-ah, kemarin aku bertemu dengan Sanha, dia bilang ingin mengajakmu bergabung di kelompok mereka untuk penutupan festival" ucap Lia memecahkan keheningan

Yewon menoleh, bahkan Yeonjun dan Soobin ikut menoleh juga. "Yoon Sanha?"

"Hmm, kau tahu kan mereka akan tampil dance pria dan wanita. Kelompok nya kekurangan anggota, sebenarnya aku yang menyarankan mu karna kau pandai menari bukan?" tambah Lia mengundang tatapan tajam dari Soobin

Zero O'clock [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang