Zero O'clock | 08

632 101 8
                                    

Chapter 08 : Melakukan yang terbaik untuk menjadi baik.

° ° °

Suasana kafe sedikit sepi tidak seperti biasa. Hal itu membuat para pelayan dapat bersantai. Termasuk Sinbi maupun Yuna.

Keduanya tengah duduk berhadapan disalah satu meja pengunjung sebari mengobrol ria.

"Yuna-ya, sebenarnya suaramu itu sangat bagus. Kenapa kau tidak menjadi penyanyi saja?" tanya Sinbi dengan wajah serius.

Yuna tersenyum, "aku tidak tertarik."

"kenapa?" maklumi saja, Sinbi memang tipe orang yang punya rasa ingin tahu yang tinggi.

"hanya saja... aku tidak berminat. Lagipula, aku tidak suka menjadi pusat perhatian." jelas Yuna santai.

"jadi menurutmu, mereka yang menjadi penyanyi ataupun idol hanya ingin menjadi pusat perhatian?" Sinbi tidak bisa mengerti.

"bisa jadi, tapi daripada itu dikenal banyak orang dengan bakat yang dimiliki adalah tujuan mereka yang ingin menjadi penyanyi ataupun idol." ucap Yuna berpendapat

Sinbi terdiam, mungkin ada benarnya.

"kenapa kau tiba-tiba bertanya? Tidak biasanya. Kau mulai tertarik dengan dunia hiburan?" tanya Yuna menatap Sinbi curiga.

Sinbi menggeleng cepat, "tidak, bukan begitu. Aku hanya bertanya, lagipula pasti akan menyenangkan jika aku memiliki teman yang terkenal."

Yuna terkekeh pelan, "kau yakin? Jika aku menjadi penyanyi dan terkenal hingga luar negara, dunia kita akan berbeda. Aku akan menjadi sibuk hingga tak ada waktu untuk bertemu denganmu, bahkan memberi kabarpun akan sulit."

"benar juga" Sinbi berucap pelan.

Yuna menatap Sinbi lekat, "kau sedikit berbeda akhir-akhir ini, apa ada masalah?"

Sinbi membalas tatapan Yuna, "tidak ada. Aku hanya memikirkan hal yang tidak penting."

Yuna hanya tersenyum sebari mengagguk paham. Keadaan menjadi hening, Yuna terfokus pada ponselnya.

Yewon mengirimkannya sebuah audio, tanpa ragu ia membukanya.

BTS Jungkook - Euphoria🎶

Sinbi tertegun mendengarnya, ada yang aneh dalam dirinya saat ia mendengar lagu yang diputar Yuna.

"apa itu?"

Yuna menoleh, "entahlah, Yewon mengirimkannya padaku."

Keduanya hanyut dalam lagu yang mengalun itu. Ditambah suara merdu dari sang penyanyi membuat Sinbi maupun Yuna berdecak kagum.

"aku baru dengar seseorang bernyanyi dengan merdu." ucap Sinbi pelan.

Yuna tersenyum, "itu karna kau tidak pernah mendengarkan lagu."

Sinbi hanya memanyunkan bibirnya, dan makin terhanyut dalam lagu itu.

"wahh, indah sekali." ucap Yuna disaat penyanyi menyanyikan nada tinggi.

"siapa penyanyinya?" tanya Sinbi penasaran.

"BTS---"

"Choi Yuna! Sajang-nim memanggilmu!" teriakan itu membuat ucapan Yuna terpotong. Sontak Yuna langsung beranjak pergi.

"aku pergi dulu Bi-ya." ia menyempatkan diri untuk pamit pada Sinbi

"Sinbi-ssi, ada pesanan." dan panggilan itu membuat Sinbi ikut bergegas pergi.

Zero O'clock [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang