Zero O'clock | 20

586 103 11
                                    

Chapter 20 : Kepastian Tentang Rasa

° ° °

Tukk

Jungkook tersentak ketika merasa pundaknya berat sebelah. Atensinya yang berfokus pada jalanan dibalik jendela bus kini beralih pada Sinbi yang telah menyandarkan kepalanya pada pundak Jungkook. Gadis itu tertidur.

Dalam keadaan seperti ini, Jungkook tidak tahu harus berbuat apa selain diam dan membiarkan Sinbi tertidur dengan nyaman walau ia harus merasa pegal pada pundaknya. Gadis itu tampak kelelahan.

Hari ini Jungkook mendapatkan hal baru dan itu semua berkat Sinbi. Bernyanyi bersama alam, rasanya sangat menyenangkan. Tidak hanya itu, ia juga bahagia dapat bersama Sinbi. Berada didekat gadis itu membuatnya seakan lupa dengan segala keresahannya.

Diliriknya Sinbi sekilas, wajah gadis itu terlihat tenang dan damai. Satu hal lagi yang baru Jungkook sadari, gadis itu terlihat lebih cantik jika dilihat dari jarak dekat.

Jangan lupakan detak jantungnya yang berdegup kencang akhir akhir ini saat bersama Sinbi.

Seperti inikah rasanya menyukai seseorang?

Jadi apa benar Jungkook menyukai Sinbi?

Jungkook tersenyum tipis ketika memikirkannya, ia tahu ia tidak seharusnya terjebak dalam hal seperti ini. Mengingat ia hanya singgah untuk sementara, otomatis suatu saat nanti ini tiba dimana masanya Jungkook akan pergi.

Ada baiknya jika ia mengabaikan rasa itu, sehingga tidak ada yang terluka nantinya. Ditatapnya wajah tenang Sinbi dengan lekat dan membiarkan pikirannya melayang kemana-mana.

"Kuharap kau tidak memiliki rasa sepertiku"

.

"Apa rencanamu besok?" tanya Sinbi, kini keduanya berada di lift menuju rumah. Sebelum tiba didepan rumah Jungkook, Sinbi lebih dulu melayangkan pertanyaan.

Jungkook tampak berpikir, "Mungkin menulis lagu"

"Ah, sepertinya kau sibuk"

"Begitulah, karena aku akan kembali ke Seoul jadi aku harus kembali melakukan kebiasaan menulis lagu" jelas Jungkook singkat

Entah kenapa mendengar Jungkook akan kembali membuat Sinbi sedikit merasa aneh, seperti kecewa? Atau tidak terima? Entahlah, rasanya berbeda saja.

"Itu benar, kau memang sudah seharusnya kembali" balas Sinbi sedikit canggung

"Bagaimana denganmu?" Jungkook melayangkan pertanyaan yang sama

"Aku belum memikirkannya. Tapi karena aku telah lulus ujian, jadi aku harus banyak belajar dan juga melatih fisik untuk tes nanti" Sinbi mencoba untuk terlihat biasa saja

"Sepertinya kita tidak bisa bersama untuk beberapa hari karena kesibukan masing-masing. Mari bertemu untuk festival ditaman kota. Sampai nanti" Dan lagi-lagi ucapan Jungkook membuat Sinbi merasakan gejolak aneh. Lelaki itu baru saja ingin membuka pintu rumahnya.

Apa ada masalah?

"Jungkook-ah?"

Jungkook tersentak dan berbalik secara perlahan menatap Sinbi dengan penuh tanda tanya. Gadis itu memamerkan senyumannya, "Sejauh ini aku merasa cukup dekat denganmu, kita berpergian bersama sama dan berbagi banyak cerita. Kuharap kita bisa terus seperti ini tanpa memperdulikan siapa diri kita masing-masing"

"Bagiku kau bukan seorang idol, kau hanya seorang lelaki biasa yang tinggal disamping rumahku dan kini menjadi pacar pura-puraku. Aku sadar diri kok Jeon, maka dari itu aku tidak akan melewati batasanku. Tetaplah jadi Jungkook yang ku kenal"

Zero O'clock [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang