Zero O'clock [END]

Zero O'clock | 11

Chapter 11 : Menikmati Hari Indah Bersamamu

° ° °

Begitu terbangun dari tidurnya, Sinbi dapat merasakan betapa pening kepalanya pagi itu. Meski hari masih gelap, tapi Sinbi telah bangun lebih awal. Jam didinding masih menunjukkan pukul 5 pagi.

Ia mendudukkan tubuhnya seraya memijat pelan keningnya, "Hah, sepertinya aku harus berolahraga"

Berhubung hari ini adalah hari minggu Sinbi memutuskan untuk jogging pagi di sekitar taman dekar gedung rumahnya.

Ia beranjak dari tempat tidur dan mulai bersiap. Cukup lama ia menghabiskan waktu untuk bersiap, karna ia harus memasak sup pereda mabuk. Dan juga hari masih terlalu gelap untuk keluar. Akan lebih baik jika berlari pagi ditemani mentari pagi. Pasti menyehatkan.

Dengan baju crop yang ditutupi jaket berbahan licin kemudian dipadukan dengan celana training serta sepatu kets, Sinbi telah siap untuk membuat aktivitasnya. Rambutnya sengaja dikuncir agar tidak terkena keringat dari kepalanya.

Setelah itu, barulah ia keluar dari rumah saat jam menunjukkan angka 7 kurang.

Entah ini takdir atau hanya kebelutan, Sinbi mendapati Jungkook yang sedang melakukan pemanasan didepan gedung. Wah, kebetulan sekali.

Sinbi melangkah mendekati Jungkook, "Kau ingin lari pagi juga? Kupikir kau hanya akan berdiam diri didalam rumah."

Kemunculan Sinbi yang tiba-tiba cukup mengejutkan Jungkook, namun pada akhirnya lelaki itu memutuskan untuk mengabaikannya.

"Baiklah, kita bisa lari pagi bersama. Kajja!" Ajak Sinbi dengan semangat. Sepertinya dia tidak mengingat apapun, bukankah seharusnya ia malu karna salah rumah.

"Sebaiknya kau pemanasan lebih dulu," Setelah berucap seperti itu, Jungkook berlari lebih dulu.

Sinbi mendengus sebal, "Tidak perlu. Tidak akan terjadi apa-apa," lalu ia ikut berlari menyusul Jungkook.

Pagi itu, kawasan taman cukup ramai oleh ibu ibu yang sedang senam bersama. Dan juga ada banyak anak kecil yang bermain dengan riang.

Disepanjang jalan taman, Sinbi terus berlari mengejar Jungkook yang jauh didepannya. Namun ia tak menyerah, ia mempercepat langkahnya dan berhasil menyusul Jungkook bahkan mendahuluinya.

Sinbi berbalik untuk menoleh pada Jungkook dan melemparinya tatapan mengejek. Namun,,,

Brukkk

Naas sekali ia malah tersandung dengan tali sepatu yang terlepas dan membuatnya jatuh terduduk dijalanan. Sinbi mendengus sebal, ia kembali berbalik untuk menunggu Jungkook dan berharap lelaki itu membantunya. Namun, ekspetasi tak sesuai realita karna Jungkook melewatinya begitu saja.

"Yak! Jeon Jungkook!" Sinbi berteriak sebal.

Langkah Jungkook memelan namun tak kunjung berhenti.

"Anak muda jaman sekarang memang macam-macam. Anak lelaki lebih sering menyakiti anak gadis. Sangat memprihatikan,"

"Benar, bagaimana bisa dia mengabaikan pacarnya yang terjatuh? Lihat bahkan ia tak berhenti sama sekali. Tidakkah dia tau kalau pacarnya terluka?"

"Aku tidak mengerti, mungkin mereka sedang berkelahi."

"Tapi tidak perlu mengabaikan seperti itu, kasihan pacarnya."

"Semoga dia tidak menyesal karna mengabaikan pacarnya."

Pada akhirnya langkah Jungkook benar-benar berhenti. Sindiran dari ibu ibu ditepi jalan membuatnya mendengus sebal sekaligus mencoba menahan kekesalannya.