° ° °
Malam ini, Jungkook tengah bersantai diruang tamu. Kedua kaki diselonjorkan dan diletakkan diatas meja. Televisi dibiarkan menyala, meski ia tak menoleh kearah TV sama sekali. Ia hanya fokus pada game yang tengah ia mainkan di ponselnya.
Ketika gamenya berakhir dan ia dinyatakan sebagai pemenang, ia bersorak dalam diam. Sesaat, ia meletakkan ponselnya dan melihat kearah televisi. Dalam benda bersegi panjang nan lebar itu, terlihat seseorang tengah makan dengan ekspresi nikmatnya.
Jungkook terdiam sejenak, memegang perutnya yang tiba-tiba berbunyi, "aku jadi ingin makan ramyeon."
Kemudian ia beranjak menunjuk dapur. Membuka lemari, tempat biasa ia meletakkan ramyeon. Kosong, tidak ada apapun disana.
Ia rasa harus keluar untuk membeli beberapa ramyeon. Langkahnya membawa ia menuju kamar, mengambil sebuah hoodie untuk melapisi kaos hitam polosnya.
Tak lupa juga ia mengenakan kupluk hoodie tersebut, agar wajahnya tidak terlalu terlihat. Ia tidak mengenakan masker, terlalu repot. Lagipula ia hanya pergi ke toko serba-ada yang tak jauh dari gedung.
Tidak akan jadi masalah, kan?
• • •
"hahh... aishh"
Untuk kesekian kalinya, Sinbi menghela nafas berat ditambah decakan kecil. Perutnya sangat nyeri akibat datang bulan, tapi ia kehabisan pembalut dan obat pereda nyeri.
"kenapa harus sekarang?"
Ia sangat membutuhkan benda khusus wanita itu, karna ia harus segera berganti. Tadinya ia hanya ingin berdiam diri dirumah, tapi karna kehabisan benda itu ia terpaksa keluar untuk membelinya. Dan juga, ia sangat membutuhkannya.
Hanya dengan celana levis sepaha ditambah baju lengan panjang berwarna putih polos yang sedikit kebesaran, Sinbi mengambil jaket denimnya yang sewarna dengan celananya untuk dipadukan dengan pakaiannya. Agak kebesaran, sampai-sampai setara dengan celana pendeknya.
Barulah ia beranjak pergi, setelah mengenakan sepatu all star model tinggi berwarna white coffee.
"angko-ya! Eomma keluar dulu sebentar."
• • •
Jungkook baru saja keluar dari toko serba-ada, dengan kantung plastik ditangannya. Ia membukanya untuk melihat beberapa bungkus ramyeon yang telah ia beli. Kemudian ia bawa dengan satu tangan, sedangkan tangan yang lain dimasukkan kedalam saku hoodienya.
"Jungkook oppa?"
Deg.
Langkah Jungkook terhenti mendengar namanya terpanggil. Ia tak bergeming ditempat, seketika jantungnya berpacu sangat cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zero O'clock [END]
OverigJeon Jungkook ft. Hwang Eunbi Pertemuan dan perpisahan adalah suatu hal nyata yang akan terjadi. Hanya saja tidak dapat dipastikan kapan terjadinya. Namun, siapa sangka suatu pertemuan akan menciptakan momen yang tak pernah mereka pikirkan sebelumn...