Zero O'clock | 19

597 100 11
                                    

Chapter 19 : Air Terjun Menjadi Saksi

° ° °

Jungkook yang baru keluar dari rumahnya sedikit terkejut kala menemukan seorang gadis berdiri didepan pintu rumah Sinbi. Gadis itu sama terkejut dengan Jungkook, ia terlihat lebih canggung.

"Apa kau mencari Sinbi?" Tanya Jungkook mencoba bersosialisasi

"Ah, yaa,, kurasa,," Yuna menjawab dengan gugup membuat Jungkook menatapnya aneh sekaligus heran

"Mungkin dia tidak dirumah, dia ada ujian di kampusnya. Seharusnya sudah pulang, karna dia pergi pagi tadi. Sebaiknya kau menghubunginya untuk tahu selebihnya" Saran Jungkook memberitahu.

Yuna menunduk enggan menatap Jungkook, "Terimakasih,,"

Setelah itu Yuna berlalu begitu saja, membuat tanda tanya besar bagi Jungkook. Sedikit mencurigakan tapi Jungkook tak ingin peduli, lagipula itu bukan urusannya.

Ia mengunci rumahnya lalu beranjak pergi. Niatnya tadi ingin pergi ke Rumah Bibi Park, namun langkahnya terhenti ketika mendapati gadis yanh tadi tengah berdiri berhadapan dengan Sinbi di depan lift. Rasanya canggung, Jungkook tak bisa pergi karena keduanya menghalangi jalan. Dan lagi ia dikejutkan dengan ekspresi marah diwajah Sinbi.

"Tidak tahu malu sekali kau! Untuk apa datang kemari?" Tanya Sinbi geram

"Sinbi-ya? Kau marah padaku?" Yuna bertanya dengan wajah polosnya

"Sekarang aku mengerti mengapa kau ingin aku bersikap santai padamu meski kau lebih tua dariku. Itu karena kau sama sekali tidak dewasa, pemikiranmu masih sama seperti anak remaja. Kekanakan dan labil" Sinbi mulai menumpahkan kekesalannya

"Yak! Aku kemari bukan untuk mendengar komentar buruk tentangku. Aku datang dengan niat memperbaiki hubungan kita. Tapi seperti ini balasanmu? Sepertinya yang kekanakan itu kau Hwang Sinbi" Balas Yuna yang masig mencoba untuk sabar, ia tidak bisa diam kali ini.

"Mwo? Kau memang tidak bisa ditebak Choi Yuna-ssi. Karena kau, aku putus dengan Chanhee dan berakhir memukulnya didepan umum. Aku membelamu didepan bajingan licik itu, tapi ini balasanmu? Kau malah menjalin hubungan dengannya tanpa sepengetahuanku, kau pikir seperti apa perasaanku setelah mengetahui itu? Aku kecewa, marah, tapi masih mencoba untuk mempercayaimu" Mata Sinbi tiba tiba berair disetiap kata yang ia ucapkan.

"Lalu apa Hwang? Sekarang kau sudah memiliki kekasih, tidak masalah bukan aku menjalin hubungan dengan Chanhee? Kau bahagia, begitupun dengan kami. Lalu apa yang perlu dipermasalahkan lagi?" Yuna menggeram, ia ingin menjadi egois kali ini.

Sinbi tertawa sinis, "Sepertinya kau tidak tahu seperti apa rasanya kecewa. Chanhee datang padaku dan berkata bahwa aku tidak berhak mencampuri urusan kalian. Kau bahkan tidak tahu kan? Lelaki itu bajingan dan akan selamanya seperti itu. Manusia tidak berubah"

"Tutup mulutmu Sinbi-ya, aku akan marah jika kau menjelek jelakkan Chanhee lagi!" Ancam Yuna mulai kesal

"Yuna-ssi, Chanhee mempermainkanku dan kau tahu itu. Kau mengenalku lebih lama dibanding dia, kau sungguh berarti untukku. Bukankah sudah cukup untukmu membencinya saat dia hanya memanfaatkanku untuk mendapatkanmu? Dia seorang bedebah licik, kau tahi betul bagaimana perasaanku" lirih Sinbi memelan

"Dia sudah berubah Bi, dia tidak sama seperti sebelumnya. Dia lelaki yang baik dan dia mencintaimu dengan tulus, tapi dia lebih mencintaiku. Maka dari itu dia memutuskan hubungan denganmu dan menjalin hubungan denganku" balas Yuna mencoba memberi pengertian

Sinbi tertawa sinis diselingi air mata, "Kalau aku tidak salah ingat, lelaki itu berteriak keras didepan wajahku dan mengatakan bahwa dia hanya memanfaatkanku. Dan kau ada disana mendengar semuanya"

Zero O'clock [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang