Bab VI

1.5K 355 83
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

- 6 -

Sembari bangkit dari kursi makan, Suzy melirik jam tangan. Dia harus segera ke kantor, tapi sang ayah menyuruhnya untuk ke ruang baca terlebih dahulu sebelum pergi. Suzy tau, ada sesuatu yang ingin sang ayah sampaikan dan― tentang apa itu, Suzy pikir dia bisa menebak.

"Bisa kita bicara sebentar?" Sang ayah berucap demikian saat Suzy menolak pintu dan masuk dengan sopan, wanita itu tersenyum kecil, "ya, aku pikir aku bisa menunda pertemuan pagi." Membalas demikian.

"Ayah ingin bicara tadi malam, hanya saja sepertinya kau sedikit terkejut." Setelah kepulangan Yun Seok dan Joo Ran, Suzy langsung memasuki kamarnya hingga Hyun Joo merasa tidak tepat langsung membahas itu dengan Suzy.

"Sejujurnya aku memang terkejut, bagaimana bisa paman Yun menderita kanker."

"Jika sudah semakin tua, semua penyakit bisa singgah dengan mudah." Suzy mengangguk setuju. Tadi malam, sebelum tidur, Suzy mencari tau tentang penyakit kanker yang diderita oleh Yun Seok, dia ingin tau lebih banyak dan setelah tau dia menyesalinya. Semakin dia tau tentang itu, semakin dia merasa tidak tega.

"Dia dalam pengobatan, dan mereka akan memberitahu Myungsoo cepat atau lambat." Yun Seok menatap Suzy hangat, seperti tatapannya yang biasa. "Tentang perjodohan itu, kau tau ayah akan selalu memihakmu, begitu juga ibu."

Suzy menatap sang ayah, "menurut ayah aku bisa menolak?"

"Tentu saja. Ayah sudah bicara dengan mereka, jika kau memang tidak ingin, mereka akan mengerti." Mendengar itu, kepala Suzy tertunduk. Dia tidak ingin merasa terpaksa, karena jika demikian ayahnya akan sedih.

"Mungkin memang tidak ada salahnya menggenal," dia kembali mengangkat kepala, menatap ayahnya dan sambung berucap, "seperti yang paman Yun katakan, paling tidak penjajakan terlebih dahulu, saling dekat, saling mengenal. Tidak ada salahnya."

"Kau tidak apa-apa?"

Suzy tersenyum kecil, "aku akan baik-baik saja ayah."

"Baiklah, jika kau sudah mengambil keputusan."

Suzy diam, tapi tetap memandang sang ayah seakan menilai.

"Kenapa?" Hyun Joo paham akan arti dari tatapan tersebut.

"Bagaimana dengan ayah? Tidak apa-apa?" Suzy kenal ayahnya, dia adalah pria yang tegas dimata beberapa orang, namun sebenarnya dia sangat lembut. Suzy bisa mengerti kenapa ayahnya tidak bisa menolak kemauan paman Yun Seok. Mereka berdua sangat dekat dulu, saat keduanya masih sama-sama meniti karir.

"Selama kau tidak apa-apa."

Suzy terkekeh pelan, "tumben."

"Kau tau ayah tidak bisa menolak untuk yang satu ini." Dibalas oleh Suzy dengan anggukan kepala, sudah dia duga.

"Ayah tenang saja, aku tidak akan melempar diriku sendiri ke dalam api."

"Ayah percaya padamu."

Suzy mengangguk, dia benar-benar tidak ingin membuat orangtuanya khawatir.

-oOo-

Myungsoo menghela napas, menatap ayah dan ibunya bergantian. "Dia tidak menyukaiku, bukannya aku sudah cerita?" Berucap demikian dengan helaan napas pelan yang kembali ia lepaskan. Sang ayah menyuruhnya datang ke rumah hanya untuk mengatakan agar ia menghadiri pertemuan perjodohan yang sebelumnya direncanakan. Padahal sebelumnya Myungsoo sudah bilang bahwa Suzy tidak menyukainya.

Complete Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang