Bab VIII

1.5K 342 125
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

- 8 -

Stephanie memandang Suzy lekat, membuat wanita Bae yang sedang di pandang tersebut agak risih hingga akhirnya dia memutar sedikit tubuhnya dan menatap sang sahabat― "kenapa? Kenapa kau menatapku begitu?"

"Aku hanya sedang berpikir."

"Sambil melihatku?"

"Karena itu tentangmu."

"Aku? Kenapa?"

Stephanie berpangku tangan, tapi masih memandang Suzy selekat yang sebelumnya. Dia berada di ruang kerja wanita itu,. Mereka sebelumnya membicarakan beberapa hal sembari Suzy melakukan pekerjaannya.

"Sejak kapan kau menuruti orang baru dengan mudah?"

Suzy terkekeh, "maksudmu Myungsoo?" dan Stephanie mengangguk, "kau bahkan memakai supir hari ini, karena dia bilang akan menjemputmu. Kau tidak seperti dirimu. Apakah kau sudah jatuh cinta padanya?"

Kekehan Suzy berubah menjadi tawa, "jatuh cinta? Aku?" tawanya semakin lebar, "aku tidak perlu menjelaskan apapun karena yang kau katakan tidak benar." Wanita itu kembali menatap layar di atas meja, melanjutkan pekerjaannya. Tapi― Stephanie belum puas.

"Kau benar-benar mau mengenal dia lebih jauh? Maksudku, itu artinya kau mempertimbangkan perjodohan kalian, kan?" Sembari bekerja, Suzy mengangguk.

"Kau tau bahwa kalian berdua, bagaimana mengatakannya― ee, kalian benar-benar berbeda, kehidupan kalian saling bertolak belakang."

Suzy melepaskan mouse di tangan, memutar kembali tubuhnya ke samping dan menatap Stephanie, "kau tidak menyukainya?" dia langsung ke poin utama, tau bahwa temannya tersebut hanya bicara basa basi karena nyatanya ada niat lain dari kalimat tersebut.

Stephanie menghela napas kecil, "aku pikir kau bisa mendapatkan yang lebih baik." Sejujurnya dia tidak suka dengan ide Suzy yang mau mengenal Myungsoo lebih jauh, dia sudah mencari tau, dan Myungsoo bukan seseorang yang menurutnya cocok untuk Suzy. Saat Suzy pertama kali bercerita, dia tidak tau banyak.

"Kau bilang dia tidak sesuai harapanmu juga kan?" Suzy masih terus menatap Stephanie ketika wanita itu bicara, perlahan senyuman muncul di wajah cantiknya, wanita Bae itu berdiri dari kursi kerja―"bertambah satu orang lagi yang tidak menyukainya."

Kening Stephanie berkerut, "memangnya ada yang lain selain aku?"

Suzy duduk di sebelah Stephanie, dia mengangguk sembari menjawab, "ayah tidak menyukainya. Dia terus khawatir."

Mata Stephanie membulat, "kalau dia tidak suka kenapa dia menjodohkanmu dengan pria itu?" wanita itu tampak terkejut, membuat tawa kecil Suzy lepas. "Dia hanya tidak bisa menolak." Menjawab seadanya, "kau tidak perlu khawatir, aku tau apa yang sedang aku lakukan."

Stephanie menghela napas, "dunia percintaan itu berbeda dengan dunia kerja, kau tidak bisa jago dalam kedua hal itu bersamaan. Itu dua hal yang berbeda."

"Sejak kapan kau jadi pesimis?"

"Sejak aku bertambah tua."

Suzy tertawa.

"Ya ampun, aku tidak tau itu." goda Suzy.

Stephanie mendengus, dia mengkhawatirkan Suzy.

-oOo-

Complete Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang