Bab XIX

1.5K 345 60
                                        

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

- 19 -

"Pelatih Cho bilang jam olahragamu bertambah, kenapa? Berat badanmu naik?"

Suzy menghentikan kerja tangannya saat dia berkata, "ya, jadi aku mencoba untuk mengembalikannya." Sebagai balasan sambil menatap lawan bicara. Stephanie Lee berada di ruang kerjanya, duduk di sofa dengan sebuah berkas yang terbuka di pangkuan.

"Wah, sudah lama aku tidak mendengar berat badanmu naik."

Suzy terkekeh, mengangguk setuju atas kalimat yang Stephanie ucapkan, memang sudah lama berat badannya tidak naik. "Berat badanku naik karena seseorang, aku rasa." Dia bangkit dari kursi kerja, kini menyusul Stephanie.

"Kim Myungsoo?" Stephanie melontarkan sebuah nama sebagai tebakan.

"Hampir setiap hari dia mengajakku makan bersama, makan siang dan makan malam. Aku rasa aku akan mulai pusing jika melihat nasi." Suzy mengeluh, tapi dengan wajah yang tenang. Stephanie terkekeh.

"Dia memaksamu selalu makan nasi?"

"Dia seperti ibuku, penggemar nasi."

Stephanie kembali terkekeh geli. Suzy selalu menjaga berat badannya, kadang dia menghindar makan nasi. Jika makan di rumah, dia akan selalu makan nasi, karenanya jika makan di luar, wanita itu selalu menghindari nasi. Dia memilih menu lain yang tak terlalu berat.

"Kau bukan tipe wanita yang tidak bisa menolak."

Suzy mengangkat sudut bibir kanan, "aku hanya menghindari perdebatan."

"Terdengar seperti alasan yang dibuat-buat."

Suzy tertawa, hanya sebatas tertawa singkat karena tidak ada kalimat balasan setelah itu.

-oOo-

Suzy terpaksa mengosongkan jadwalnya, semua itu dia lakukan agar bisa menghadiri undangan makan siang di kediaman keluarga Kim. Suzy tidak pernah pergi ke sana, meski ayahnya beberapa kali pernah datang.

"Kau yakin aku tidak perlu membawa apapun?"

"Ya. Ibu sendiri yang bilang kalau kau tidak perlu membawa sesuatu." Suzy mengangguk singkat meski hatinya tidak enak, dia selalu membawa sesuatu jika pergi ke rumah seseorang; orang yang berpengaruh atau yang ia hormati.

"Apakah kita hanya akan sekedar makan siang?"

"Aku tidak tau. Tidak ada spoiler."

Suzy menghela napas kecil, sejujurnya dia agak gugup. Gugup tanpa alasan lebih tepatnya, karena jika dia memikirkannya lagi, tidak ada hal yang harus ia waspadai. Dia dan Myungsoo masih melakukan penjajakan seperti yang di harapkan oleh paman Yun Seok dan juga bibi Joo Ran.

-oOo-

Suzy tidak salah menebak― sebelumnya dia berpikir bahwa mereka tidak hanya sekedar makan, ada basa-basi sebelum dan setelah makan, dan itu benar adanya. Namun itu benar-benar hanya sekedar basa-basi, tidak ada pembicaraan berat lainnya. Mereka bahkan tidak bertanya bagaimana perkembangan hubungan keduanya. Selain itu, ada hal lain yang menarik perhatian Suzy.

"Apakah ayahmu baik-baik saja?" Suzy ingin bertanya tentang itu sedari tadi, namun dia tidak ingin merusak suasana hangat dengan kekhawatiran. Karena itu, dia baru bisa bertanya sekarang, pada Myungsoo dan di saat mereka berada di mobil. Dalam perjalanan pulang.

Complete Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang