--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.
--------------------------------------------------
- 22 -
Suzy tersenyum ketika seseorang dari kejauhan melambaikan tangan kepadanya. Sedangkan Stephanie sudah melangkah maju di depan Suzy. Seorang pria keluar dari kerumunan pendatang di pintu kedatangan bandara, mendekati mereka dengan koper yang ia seret. Tangannya melambai santai, bersamaan dengan senyum yang sangat lebar.
"Noona, kenapa kau membawa Suzy?" dia bicara pada Stephanie yang terlebih dahulu sampai dan merangkulnya ramah, mata pria itu mengikuti pergerakan Suzy yang semakin mendekat.
"Aku tau itu yang kau harapkan." Stephanie tertawa geli sembari melepaskan rangkulan mereka. Saat Suzy berada di depan kedua orang itu, sang pria melepaskan kopernya lantas memeluk Suzy.
"Mau sampai kapan kau memanggilku hanya dengan nama?" Suzy tidak sepenuhnya membalas, dia menepuk punggung pria itu lantas mengambil jarak. "Kita tidak seumuran, ya!"
Sang pria terkekeh, "kau masih belum terbiasa? Padahal dari dulu aku selalu memanggilmu dengan nama saja." Berkata demikian sebagai balasan, membuat Suzy hanya memutar pandangan tanpa kata.
Stephanie menengahi mereka, "akhirnya setelah ribuan purnama, kita bisa berkumpul lagi. Kau tambah besar saja ya?" dia merangkul Suzy dan juga pria itu, mengajak keduanya berjalan menjauhi posisi semula.
"Aku memang selalu lebih besar dari pada Suzy."
Suzy mengerling, "noona, kau harus memanggilku noona Nam Yoon Soo." Berujar dengan nada yang ia tekankan, namun seakan itu hanya angin lalu, sang pria malah tertawa.
"Akhirnya Bae Suzy memanggil nama lengkapku lagi, benar-benar sudah sangat lama. Aku merindukan itu." Dia menyipitkan kedua matanya hingga benar-benar hampir hilang, membuat Suzy kehilangan kata-kata. Nam Yoon Soo tidak pernah berubah.
-oOo-
Nam Yoon Soo― pria yang baru saja Suzy dan Stephanie jemput di bandara adalah pria yang keduanya kenal sejak beberapa tahun lalu, dia lebih muda dua tahun dari Suzy. Beberapa tahun belakangan kuliah dan magang di luar negeri, akhirnya kembali ke Korea setelah masa magang nya selesai.
"Jadi bagaimana? Kau serius mau kerja di Korea? Bukannya perusahan tempatmu magang cukup tertarik dengan hasil kerjamu? Kenapa tidak bekerja untuk mereka?" Stephanie duduk di kursi bagian belakang, sedangkan Suzy dan Yoon Soo duduk di kursi depan dengan Suzy yang mengemudi, dia lebih merasa aman jika demikian.
"Karena aku sudah berjanji pada seseorang." Yoon Soo tersenyum cerah hingga lesung pipinya terlihat, pria itu melirik Suzy yang fokus pada jalanan. Siapapun tau bahwa Suzy tetap mendengarkan pembicaraan yang ada.
"Jadi kau akan bekerja untuk Naver?" Stephanie bertanya terus terang dan Yoon Soo juga menjawab seadanya, dia mengangguk, setelahnya berucap― "seseorang bilang bahwa dia akan menerimaku asalkan aku benar-benar belajar dan lulus dengan nilai terbaik."
Stephanie terbatuk, "siapa yang bilang begitu padamu?" tanyanya, masih terbatuk-batuk. Batuk yang sengaja ia buat-buat hingga Yoon Soo tertawa kecil. Hanya keduanya yang tampaknya bersenang-senang, karena Suzy terlihat fokus pada jalanan; sama sekali tidak menanggapi.
-oOo-
Suzy membawa Yoon Soo dan Stephanie pergi makan. Dia memilih restoran Korea langganannya, telah memesan sebuah ruangan beberapa jam yang lalu sebelum menjemput Yoon Soo. Tempat ini adalah tempat biasa dia membawa rekan bisnis untuk makan bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complete Me [END]
FanfictionBae Suzy merasa telah memiliki segalanya, latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan, pekerjaan sampai penampilan, dia tidak pernah merasa kurang. Sedangkan Kim Myungsoo, dia bisa memiliki segala yang ia inginkan, uang, teman, wanita. Tapi―...