--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.
--------------------------------------------------
- 17 -
Suzy jarang kehilangan fokus saat bekerja, kecuali dia sedang dalam kondisi yang benar-benar sakit. Namun, malam ini dia merasa tidak bisa fokus, dia mendapati dirinya terus melirik ke arah jam tangan dan menghela napas kecil.
Aku akan menunggumu di lobi― Myungsoo memberitahu bahwa dia ada di lobi kantor Suzy, mengatakan bahwa dia akan menunggu sampai Suzy selesai bekerja.
Sebenarnya Suzy sudah melarang, menyuruh pria itu untuk tidak menunggu, tapi entah apa yang merasuki Myungsoo, dia tetap pada pendiriannya.
Suzy akhirnya menjauhkan tangan dari mouse komputer kerja, mematikan layar dan menunggu benda itu sepenuhnya mati dengan menyandarkan punggungnya pada kepala kursi. Dia bekerja secepat yang dia bisa, meski sudah berusaha, tetap saja dia membuat Myungsoo menunggu hampir satu jam lebih.
-oOo-
Lobi itu sepi, hanya ada beberapa petugas keamanan di balik meja batu tidak jauh dari pintu masuk. Myungsoo duduk di sofa lobi dengan ponsel di tangan, dia sudah menunggu cukup lama; tak tau pasti berapa lama, namun dia yakin sudah sangat lama.
Dia biasa menunggu, namun hal yang ia tunggu selalu berkaitan dengan pekerjaan. Selalu ada client menyebalkan yang membuat dia harus menunggu untuk waktu yang lama, hanya sebatas itu, karena selain masalah pekerjaan Myungsoo tidak akan menunggu. Terutama wanita.
Jika dia memikirkannya lagi, tampaknya Suzy cukup handal membuatnya menunggu. Sebelumnya juga Myungsoo terpaksa menunggu wanita itu di ruang tunggu perusahaan, dan sekarang― dia seperti di masa lalu, lagi-lagi menunggu wanita itu.
Myungsoo langsung berdiri ketika dia melihat sosok Suzy keluar dari salah satu lift, memasukkan ponselnya ke dalam saku dalam jas lantas bergerak maju.
"Hai." Dia menyapa dengan canggung.
"Maaf membuatmu menunggu." Suzy juga tersenyum canggung.
"Bukan apa-apa, aku yang ingin." Myungsoo memaksakan diri untuk tersenyum lepas, namun itu pasti tetap terlihat canggung. Kenapa dia tiba-tiba berubah jadi amatir begini? Kemana sisi Casanova yang selalu ia bangga kan sebelumnya?
"Kita mau ke mana?" Suzy bergerak terlebih dahulu menuju pintu keluar, merasa tidak perlu lebih lama bicara dengan posisi berhadapan dengan Myungsoo. Meski pun tidak ada orang di lobi selain petugas keamanan, tetap saja Suzy tidak nyaman, ini masih tempat kerjanya.
"Tidak kemana-mana, aku hanya ingin mengantar mu pulang." Suzy melirik Myungsoo sembari melangkah keluar dari lobi, alisnya terangkat, tidak mau curiga sebenarnya, tapi sifat Myungsoo akhir-akhir ini aneh. Seperti dia berubah menjadi orang yang berbeda dari sebelumnya.
Apakah paman Yun Seok dan bibi Joo Ran memiliki anak kembar? Kembaran Myungsoo maksudnya.
"Kau tidak bertanya aku dari mana?" Keduanya sudah berada di dalam mobil, Myungsoo menyetir dengan Suzy yang duduk di kursi samping pengemudi.
"Memangnya dari mana?" Suzy bertanya seadanya tanpa menatap, dia menarik sabuk pengaman; mengenakannya. Jujur saja dia tidak penasaran, Myungsoo bebas kemanapun dia mau, tidak ada kewajiban baginya untuk melapor.
"Aku ke club temanku, tempat kami biasanya mengadakan berbagai macam pesta." Kendaraaan beroda empat itu bergerak, keluar dari area parkir besar di depan gedung pencakar langit milik Naver Corporation.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complete Me [END]
Hayran KurguBae Suzy merasa telah memiliki segalanya, latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan, pekerjaan sampai penampilan, dia tidak pernah merasa kurang. Sedangkan Kim Myungsoo, dia bisa memiliki segala yang ia inginkan, uang, teman, wanita. Tapi―...