Bab VII

1.6K 358 67
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

- 7 -

Pikiran Suzy tidak bisa jernih meski sudah mengambil napas panjang berulang kali, dia sendiri tidak mengerti kenapa menyeret Myungsoo masuk ke dalam mobil dan membawa pria itu ke sini. Di sisi lain, manusia yang sama tidak mengertinya duduk diam di kursi penumpang, menatap pemandangan di depannya lalu mendengus.

"Apa yang sebenarnya kau lakukan?" Dia akhirnya berucap, menatap sang penculik― dalam tanda petik. Dia dan wanita Bae itu ada di depan gedung Naver Corporation yang tampak sepi, hanya ada beberapa orang keamanan di lobi bagian dalam, tentu saja tidak akan ada pegawai yang keluar masuk, sekarang sudah bukan jam kerja.

"Apakah kau membawaku ke sini untuk menunjukkan padaku seberapa tinggi gedung kantormu?" Sindir Myungsoo karena Suzy sedari tadi tak kunjung bicara.

"Aku pikir kau akan mengajakku ke mana, untuk minum-minum atau mengobrol misalnya." Tambah sang pria lagi, semakin menyamankan punggungnya di kepala kursi tanpa menatap Suzy. Pria itu melihat lurus ke depan.

"Apa yang akan kita lakukan sekarang? Berkencan di dalam mobil? Sampai pagi?" Dia mencuri lirik Suzy, menggoda wanita itu.

Di samping, Suzy akhirnya membalas lirikan Myungsoo― "kau bisa keluar dan mencari taksi." Malah menjawab santai, terkesan menyebalkan bagi Myungsoo yang mendengar.

"Mudah sekali kau bicara setelah memaksaku masuk ke mobilmu."

"Memangnya kau pikir kenapa aku memaksamu masuk?"

"Memangnya kenapa?"

"Itu semua demi kebaikanmu."

"Haah? Yang benar saja."

Myungsoo menatap Suzy, begitu pula sebaliknya. Suzy menghela napas kecil, lalu berucap― "bisakah kita bicara serius sekarang?" Tiba-tiba menciptakan suasana yang berbeda, membuat kening Myungsoo berkerut.

"Kenapa tiba-tiba ingin bicara serius?"

"Banyak sekali pertanyaanmu." Keluh Suzy, merasa sedari tadi kalimat yang Myungsoo lontarkan kebanyakan adalah kalimat tanya.

"Anggap saja karena faktor pekerjaan," dia membuat alasan, "jadi― pembicaraan serius apa yang ingin kau sampaikan?" dia benar-benar menatap Suzy sekarang, bahkan sedikit memiringkan duduknya.

"Sebenarnya..."

"Tunggu―" Myungsoo memotong dengan satu tangan terangkat, "bagaimana kalau kita bicara seriusnya sembari minum-minum, kalau kau tidak mau di bar, kita bisa pergi ke kedai dekat sini. Bagaimana?" Dia memberikan saran, tersenyum ramah, tapi Suzy menampilkan ekspresi yang berbeda.

"Yang ada di pikiranmu, kalau tidak wanita, ya pasti alkohol."

"Memangnya aku salah?"

"Tidak." Suzy merespon cepat, "hanya saja kau harus kurangi kebiasaan minum-minum serta keluar malam mu itu, itu tidak baik untuk kesehatan."

"Kenapa tiba-tiba membawa masalah kesehatan?"

Karena ayahmu terkena kanker yang parah, resiko kau terkena juga besar, dasar *****― Suzy ingin memaki, tapi bahkan di dalam hatipun kata itu tidak bisa keluar. Alhasil wanita itu menghela napas, mengontrol dirinya sendiri agar tidak terpancing menyinggung masalah penyakit paman Yun Seok.

Complete Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang