--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.
--------------------------------------------------
- 9 -
Kang Tae Oh merasa seolah ada yang baru saja menghantam dirinya saat matanya dan mata Myungsoo bertemu di ruang rapat, pria itu merasa malu meluapkan rasa marahnya tadi siang pada pria Kim yang sudah lama menjadi sahabatnya itu. Jujur saja, mereka berdua tidak pernah berkelahi sebagai seorang teman tidak peduli meski mereka sangat berbeda.
Rapat berakhir, saat beberapa orang keluar dari ruang rapat, Tae Oh memilih untuk keluar terakhir, namun sial― Myungsoo masih ada di kursinya. Duduk disana seakan juga sedang menunggu.
Menghela napas, Tae Oh pun beranjak dari tempat duduk.
"Kau tidak ingin bicara denganku?" Myungsoo berbicara, bahkan saat Tae Oh belum mencapai pintu keluar. Pria Kang itu berbalik, "apa?" merespon seperti dia yang biasanya.
"Kau mengunci diri di ruang kerjamu seperti anak perawan yang merajuk." Myungsoo berdiri, menghampiri temannya itu. "Kau benar-benar marah padaku?" Tanyanya, ingin merangkul Tae Oh seperti biasa, tapi dengan cepat Tae Oh mengelak, pria itu keluar melewati pintu membuat Myungsoo mau tidak mau melangkah lebar guna mengejar.
"Kau benar-benar marah?" Myungsoo menyamai langkah kaki Tae Oh.
"Sebaiknya kau tidak bicara padaku dulu."
"Ya ampun, kau merajuk ha?"
Langkah kaki Tae Oh terhenti, tepat di depan pintu ruang kerjanya. Dia menatap lekat Myungsoo, "kau selalu seperti ini Myungsoo, kau tidak pernah mendengarkan kata-kata dari orang lain, menganggap itu hanya angin lalu lantas bersikap biasa saja. Apa kau bahkan mengerti maksud dari kalimatku tadi?"
Myungsoo menghela napas, kenapa mereka malah berdebat seperti sepasang kekasih yang sedang menghadapi kesalahpahaman?
Saat Myungsoo sibuk menghela napas, Tae Oh memutar kenop pintu, memasuki ruangannya lantas mengunci dari dalam. Mungkin memang lebih baik baginya untuk bicara dengan Myungsoo sekarang, karena― itu hanya akan membuat dia kesal.
-oOo-
"Tumben kau mengajak makan siang bersama." Lee Sungjong duduk di kursinya setelah melepaskan mantel panjang yang ia gunakan. Pria yang berprofesi sebagai model itu memang sangat dekat dengan Myungsoo sejak dulu, dikenalkan oleh Dongwoo.
"Dimana Tae Oh? Aku pikir kau mengajaknya." Dia tidak dekat dengan Tae Oh, hanya sebatas kenal dan tau saja. Itu pun karena Myungsoo. Pria bermarga Kang itu memang tidak bergaul bebas seperti Myungsoo, dia tipe pria seksi tapi sangat baik. Sungjong ingin dekat dengan Tae Oh, tapi pria Kang itu payah diajak kumpul bersama. Myungsoo bilang dia tidak nyaman.
"Dia sedang marah padaku."
"Marah? Kalian seperti anak kecil saja yang marahan." Sungjong tertawa, "masalah pekerjaan?" dia bertanya sembari mulai menyumpit lauk, Myungsoo telah memesan makanan sesuai dengan pesanannya bahkan saat dia belum sampai. Supaya waktu tidak terbuang sia-sia.
"Hanya sesuatu." Myungsoo tidak ingin bercerita, dia dan Tae Oh tidak pernah seperti ini sebelumnya. Mereka biasanya hanya adu argumen tentang pekerjaan, tidak pernah soal hal pribadi.
"Aa." Sungjong yang tidak pernah mendengar Tae Oh dan Myungsoo benar-benar saling menjelekkan hanya bisa merespon seadanya, dia pikir itu mungkin tidak penting. "Oh ya, Dongwoo hyung memberitahuku, katanya kau tidak akan ikut pesta untuk sekarang. Fokus dengan seseorang?"
![](https://img.wattpad.com/cover/258505404-288-k92720.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Complete Me [END]
FanficBae Suzy merasa telah memiliki segalanya, latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan, pekerjaan sampai penampilan, dia tidak pernah merasa kurang. Sedangkan Kim Myungsoo, dia bisa memiliki segala yang ia inginkan, uang, teman, wanita. Tapi―...