Bab XIV

1.5K 345 44
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

- 14 -

Bisa kita bicara sebentar?

Suzy mengernyitkan kening ketika dia membaca pesan singkat dari Myungsoo. Suzy baru selesai menjenguk paman Yun Seok bersama kedua orangtuanya, di sana juga ada Myungsoo dan pria itu tidak ada tanda-tanda ingin bicara dengannya; ia lebih banyak diam.

Kenapa?

Suzy sudah berada di dalam mobilnya di tempat parkir rumah sakit, malam ini dia tidak ditemani oleh supir. Wanita Bae itu mengirim balasan singkat untuk Myungsoo, dia diam di tempat duduknya, belum ingin menyalakan mesin.

Aku di area parkir dekat mobilmu, kau mau keluar atau aku yang mendekat?

Pesan balasan Myungsoo membuat Suzy seketika melihat sekeliling. Dan benar saja, dia memang ada di area parkir, jauh di sebelah kiri mobil Suzy. Pria itu berdiam diri dengan tangan terangkat memegang ponsel.

Suzy mengetik.

Bicara di mobil saja.

Myungsoo lantas bergerak maju, mendekat ke arah mobil Suzy yang masih terparkir. Sedangkan di dalam mobil, Suzy memperhatikan bagaimana Myungsoo mendekat. Wajah pria itu terlihat serius, meski ada kesan lelah di sana.

-oOo-

Myungsoo bilang dia ingin bicara, namun kedua bibir pria itu masih terkatup sampai sekarang, membuat Suzy yang duduk di samping menghela napas pelan. Dia harus pulang, tapi menunda itu karena Myungsoo bilang ingin bicara, tapi alih-alih bicara, pria itu malah terdiam.

"Jika tidak ada yang ingin kau bicarakan, keluar saja." Suzy adalah orang pertama yang membuka suara, sudah siap memasang kembali sabuk pengaman tapi tangannya di tahan oleh Myungsoo. Gerakan yang cukup cepat.

"Aku tidak tau harus memulainya dari mana." Pria itu bicara dengan mata lelahnya, dia melirik dengan sorot mata itu membuat Suzy agak tidak sampai hati untuk bersikap kejam.

"Itu terdengar seperti bukan dirimu," Suzy mengurungkan niat untuk memakai sabuk pengaman, "bukannya kau selalu membanggakan diri sebagai pengacara yang hebat? Lantas kenapa memulai pembicaraan saja sulit?" Suzy tidak menggunakan nada menyindirnya yang biasa; masih tak tega dengan Myungsoo. Hari ini mungkin adalah hari terberat bagi pria itu, bagaimana pun juga dia baru tau kalau ayahnya sakit keras.

"Sejujurnya," Myungsoo menghela napas singkat, "aku tidak sengaja mendengar pembicaraanmu dan ayahmu, saat kalian bicara di tangga darurat."

Suzy terdiam, dia tidak tau harus bereaksi seperti apa. Sejujurnya dia agak kaget, tapi di sisi lain dia tidak merasa itu cukup penting. Bagaimanapun juga Myungsoo akan tau masalah itu dalam waktu dekat. Suzy sudah bulat dengan keputusannya untuk membatalkan perjodohan.

"Kau tidak terlihat terkejut." Myungsoo membaca ekspresi wajah Suzy dengan sangat baik.

"Ya, tidak terlalu. Itu bukan sesuatu yang harus dirahasiakan," Suzy mengangkat bahu tenang, "aku dan ayah hanya menahan agar tidak didengar oleh ayahmu, itu saja."

Myungsoo menatap Suzy lekat-lekat dari samping, ketika Suzy memalingkan wajah ke arahnya, tatapan mereka bertemu.

Cukup lama mata mereka bertemu, akhirnya terputus ketika Myungsoo memalingkan wajah ke depan sembari menghela napas, "aku bertanya pada ibu tentang alasan dibalik perjodohan ini dan dia bercerita." Pria Kim itu menyandarkan punggungnya pada kepala kursi. "Aku bisa mengerti tindakanmu sekarang, sedari awal kau enggan, tapi karena ibu dan ayah kau terpaksa setuju." Senyuman tipis tercipta di wajahnya.

Complete Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang