Bab XXVIII

1.5K 320 48
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

- 28 -

Nam Yoon Soo lebih menyalahkan dirinya sendiri dari pada menyalahkan Suzy atas apa yang terjadi tadi malam. Dia tau perbuatannya salah, namun kecemasan yang berlebihan bukanlah sesuatu yang bisa ia kendalikan. Karena dia lepas kendali, serangan panik itu kembali kambuh. Sungguh, Yoon Soo ingin lepas dari obat yang ia konsumsi. Itu memuakkan.

"Kau baik-baik saja?"

Yoon Soo mengangguk sebagai jawaban.

"Tapi― bukankah kau sebaiknya tidak masuk kerja dulu?"

Stephanie terlihat khawatir, dia menjaga Yoon Soo sepanjang malam dan pria Nam itu tidak terlihat benar-benar baik. Tatapan mata Yoon Soo dan kulit pucatnya patut dikhawatirkan.

"Aku baik-baik saja noona."

"Dan kau pikir aku percaya itu?"

Yoon Soo menatap Stephanie yang menyetir, mereka dalam perjalanan ke kantor. Yoon Soo bersikeras dia tetap harus bekerja. Sebenarnya Stephanie mengerti kenapa pria itu bersikap demikian, dia baru diterima masuk, jadi tidak mungkin langsung meminta izin sakit. Jelas Yoon Soo tidak ingin dipandang lemah.

"Lalu apakah mengurung diri di apartemen akan membuatku menjadi lebih baik?"

Stephanie menatap mata pria itu sepersekian detik, langsung menatap jalanan dengan helaan napas kemudian. "Kau sudah meminum obatmu?" Beralih bertanya demikian, dia tidak bisa memaksa Yoon Soo untuk tetap tinggal di apartemennya.

"Sudah."

"Bagus kalau begitu."

"Bagaimana Suzy pulang tadi malam?"

Stephanie kembali menghela napas pelan, "bukan dia yang harus kau khawatirkan sekarang."

"Noona bicara seakan tidak mengkhawatirkannya." Kening Stephanie berkerut, "noona menjagaku sepanjang malam juga karena tidak ingin dia banyak pikiran. Aku memang beban baginya selama ini." Kalimat dengan nada pesimis Yoon Soo itu membuat Stephanie seketika menepikan mobil, dia menatap Yoon Soo lekat-lekat.

"Beban?" Dia menatap tak percaya Yoon Soo, "bagaimana mungkin kau berpikir begitu?" Stephanie tau rasa sayang Suzy pada Yoon Soo tulus, seperti mereka lahir dari rahim yang sama.

Yoon Soo diam, memilih menatap pemandangan di seberang jalan lewat jendela mobil. Stephanie memejamkan matanya sesaat, mencoba untuk tenang disaat seperti ini. Suasana hati Yoon Soo tidak baik, dia bisa meledak kapanpun jadi Stephanie merasa dia harus menjadi pihak yang menahan diri. Dia tidak ingin Yoon Soo kambuh dan membuat Suzy tambah khawatir.

-oOo-

Stephanie tidak salah, Suzy memang khawatir. Dia memaksakan dirinya untuk menghabiskan sarapan di meja makan pagi itu dan berakhir dengan merasa mual sekarang. Suzy mencoba untuk bersikap biasa di depan kedua orangtuanya, dia tidak tau bagaimana ayah dan ibunya akan bereaksi ketika tau serangan panik Yoon Soo kembali setelah sekian lama.

Kau masih belum membalas pesanku, kau baik-baik saja, kan?

Pesan itu masuk ke ponsel pribadi Suzy tepat ketika mobil yang dikendarai oleh supir berbelok memasuki area parkir Naver Corporation. Pengirim pesan itu adalah Kim Myungsoo.

Complete Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang