Bab XXIX

1.8K 336 78
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

- 29 -

Suzy tidak punya pilihan lain selain mengikuti Yoon Soo yang menariknya memasuki mobil lain yang tak Suzy sangka akan berakhir di sana. Dia menyuruh Myungsoo datang bukan untuk ini, sekarang Suzy penasaran apa yang Myungsoo pikirkan setelah melihat apa yang terjadi.

"Malam ini hanya kita berdua, tidak apa kan?" hari ini adalah hari pertama Yoon Soo menyetir di Korea, dia ingin mengajak Suzy berkeliling sebentar kemudian makan malam bersama.

"Yoon Soo," Suzy mengeluarkan suara pertamanya setelah cukup lama diam; tenggelam dalam pikirannya sendiri. Tentang Myungsoo tentu saja. Bohong jika dia mengatakan bahwa dia baik-baik saja meninggalkan Myungsoo seperti itu. Tak ingin Yoon Soo kembali gelisah, Suzy bahkan mematikan ponsel. Tindakan itu membuat dia semakin resah.

"Bagaimana kalau kau kembali ke Belanda?" Ajunya kemudian, agak hati-hati memang, namun tetap terdengar tenang. "Kau harus menemui doktermu lagi dan―"

"Itu demi kebaikanku atau demi kebaikanmu?"

Pria itu melirik Suzy singkat, "apa maksudmu demi kebaikanku?" Suzy malah membalas pertanyaan dengan pertanyaan.

"Kau tau kenapa aku memilih kembali ke Korea? Meski kau tau aku tidak terlalu menyukainya." Pria Nam itu tidak lagi memanggil Suzy dengan sebutan noona seperti beberapa saat yang lalu.

Suzy menatap Yoon Soo.

"Karena kau mengabaikanku." Yoon Soo tetap fokus pada jalanan, membuat Suzy tidak tau apakah wajah serius itu karena perbincangan mereka atau pria itu gugup karena baru pertama kali menyetir di Korea.

"Kau tidak mengunjungi ku lagi setelah kunjungan terakhir," senyuman tipis muncul di wajah tampannya, "aku sadar kau membuat jarak, aku ingin memperbaiki itu hingga akhirnya aku memutuskan untuk kembali."

"Yoon Soo―"

"Tapi kau malah menyuruhku kembali ke sana lagi?" Pria itu memotong kalimat Suzy.

"Serangan panikmu kembali, obat saja tidak cukup. Kau harus bertemu kembali dengan doktermu."

Yoon Soo tersenyum.

"Aku baik-baik saja," dia melirik Suzy, "selama kau berada di sisiku, aku akan sangat baik-baik saja." Senyuman manis itu semakin lebar, membuat dada Suzy berdenyut aneh. Dia tidak nyaman, namun tidak tau harus memberi tanggapan seperti apa.

Dengan Yoon Soo, dia menahan semua kata-kata yang ingin ia keluarkan. Semua itu demi kebaikan Yoon Soo. Suzy tak ingin pria itu kembali masuk dalam terowongan gelap yang menghantuinya selama ini. Pria itu tidak boleh memasuki terowongan yang sama untuk kedua kalinya. Suzy tidak menginginkan itu.

-oOo-

Meski tau panggilannya tidak akan terhubung, Myungsoo tetap menelepon. Dia ingin memastikan apa yang Suzy inginkan darinya. Apakah wanita itu sedang melakukan serangan balas dendam? Atau memang sudah mempermainkannya sejak awal.

Tidak, Suzy bukan orang yang seperti itu― Myungsoo tidak tau kenapa mudah baginya untuk percaya pada Suzy.

"Kau sedang di mana? Apartemen?"

Myungsoo berakhir berteleponan dengan ibunya, memilih menunggu Suzy di tempat parkir bawah tanah Naver Corporation. Satu jam sudah berlalu dan dia masih menunggu di sana. Benar-benar ada yang salah dengan kepalanya.

Complete Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang