Bab XXIV

1.5K 329 44
                                        

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

- 24 -

Bagi Yoon Soo, Suzy adalah separuh dari dirinya. Sedangkan bagi Suzy, Yoon Soo hanya sebatas adik lelaki tak sedarah yang ingin dia jaga. Pria Nam itu sebatang kara setelah ditinggal oleh kedua orangtuanya dimasa-masa sulit mereka, masa tersulit bagi Yoon Soo.

Suzy kenal Yoon Soo dari panti asuhan yang biasa dia datangi bersama kedua orangtuanya, keluarga mereka dulu saling kenal, sama-sama menjadi donatur tetap dipanti asuhan tersebut. Yoon Soo hidup berkecukupan, bisa dibilang termasuk dalam salah satu keluarga konglomerat yang terpandang.

Namun, roda kehidupan berputar, ada kalanya masa sulit datang namun terlalu keras hingga rasanya dunia seketika runtuh. Semua orang menjadi musuh. Hidup tak lagi terasa berharga.

Perusahaan keluarga Yoon Soo terlibat skandal yang cukup besar, membuat mereka bangkrut dalam waktu sekejap. Tapi tidak hanya sampai di sana, sebulan kemudian kedua orangtuanya meninggal dunia karena bunuh diri, meninggalkan Yoon Soo sendiri dengan segudang masalah di pundaknya.

Pria itu hancur, hampir tak punya harapan hidup sampai akhirnya Suzy mengulurkan tangan dan merangkulnya penuh kasih sayang. Mereka menangis bersama malam itu, Suzy masih mengenakan seragam Sekolah Menegah Atas saat hal itu terjadi. Kadang Suzy merasa hal itu baru terjadi kemaren, waktu benar-benar cepat sekali berlalu.

Di sekolah Yoon Soo bisa dibilang tidak cukup baik, dia seperti kebanyakan anak kaya di drama Korea yang sering tayang di waktu utama dengan rating tinggi. Dia agak sombong dan pemilih dalam berteman, sulit bergaul dengan orang yang katanya tidak selevel dan agak badung. Setelah kebangkrutan keluarganya, dia bagaikan sudah jatuh lalu tertimpa tangga. Membuat mentalnya sakit, pria itu tidak bisa menerima keadaan, tidak bisa menerima dirinya sendiri. Akhirnya dia menerima perawatan mental.

Tak bisa lagi berada di Korea, Yoon Soo di terbangkan oleh keluarga Suzy ke Belanda. Dia melakukan pengobatan di sana, kemudian belajar; melanjutkan pendidikan di sana sampai akhirnya dia selesai dengan pendidikan sarjananya dan kembali ke Korea. Dia menemui Suzy lagi, masih mengganggap Suzy cahaya dalam hidupnya. Bagi Yoon Soo, Suzy adalah segalanya. Wanita itu adalah satu-satunya orang yang mengulurkan tangan saat dia sudah lelah dengan kehidupan.

"Yoon Soo― dia benar sudah baik-baik saja?" Suzy memalingkan wajahnya ke samping, mendapati suster Park menatapnya dengan tatapan lembut. Suzy mengangguk, "dia sudah lama baik, menurut dokternya begitu. Namun terkadang aku takut membuatnya marah."

Suster Park adalah wanita tua yang berada di panti asuhan, dia dekat dengan Suzy serta Yoon Soo. Seperti ibu kedua bagi mereka.

Hari ini, seperti yang dijanjikan, Yoon Soo mengunjungi suster Park bersama Suzy. Kembali ke panti asuhan yang dulu sering mereka kunjungi bersama kedua orang tua mereka. Keduanya membawa banyak hadiah dan makanan untuk anak-anak di sana, Suzy senang melihat Yoon Soo menjadi lebih baik. Sebenarnya dia agak khawatir, gangguan panik pria itu mungkin saja kembali ketika ia di Korea.

"Tapi dia memang terlihat jauh lebih baik kan? Terakhir kali dia tidak mau bicara dengan siapapun."

Suzy mengangguk setuju, "sepertinya dia sudah sepenuhnya baik." Berucap begitu dengan nada lega. Dia benar-benar berharap Yoon Soo sepenuhnya sembuh, pria itu berhak bahagia setelah semua yang terjadi.

-oOo-

"Banyak hal berubah di sana, tapi entah kenapa aku tiba-tiba teringat akan ayah dan ibu."

Complete Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang