Bab XXVII

1.6K 347 81
                                        

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

- 27 -

Stephanie bangun dari tidurnya karena suara Yoon Soo dan juga Suzy yang meninggi, wanita itu bangkit meski kepalanya masih agak pusing. Meski belum bisa sepenuhnya fokus, mata Stephanie menangkap sosok Suzy dan Yoon Soo yang saling berhadapan, berdiri dengan suasana yang― bagaimana mengatakannya? Tidak enak.

"Ponselku adalah milikku, kau tidak berhak menyentuhnya apa lagi mengangkat panggilan seperti tadi!"

Yoon Soo tersenyum miring, "sejak kapan itu jadi masalah? Sebelumnya kau biasa saja meski aku memakai ponselmu."

"Kau selalu mengatakan sebelumnya, sebelumnya dan sebelumnya. Tapi mengertilah, situasi tidak selalu sama."

"Apanya yang tidak selalu sama? Kau baik-baik saja sebelumnya sampai pertemuan kita terakhir kali, kenapa? Karena pria itu? Myungsoo Kim."

"Itu tidak ada hubungannya dengan dia!"

"Guys!" Stephanie yang tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi hingga Suzy dan Yoon Soo tampak bersitegang tetap mencoba untuk menengahi, "bicaranya pelan-pelan saja, tidak perlu ada keributan." Orang pertama yang Stephanie sentuh adalah Suzy, dia memeluk Suzy dari samping. "Sudah, sudah." Meski tidak mengerti, tetap dia meminta Suzy menyudahi perdebatan itu.

Suzy membuang napas panjang, dia melepaskan pelukan Stephanie lantas bergerak guna menyambar tas tangannya yang ada di atas sofa. Wanita itu ingin segera pergi dari situasi ini, namun kalimat yang Yoon Soo lontarkan membuat langkah kakinya terhenti― "aku menyuruh pria itu datang ke sini, dan dia sedang dalam perjalanan." Suzy berbalik.

"Kau menyuruhnya apa?"

"Aku menyuruhnya datang, aku ingin melihatnya. Pria itu, Myungsoo Kim. Seperti apa dia?"

Stephanie berada di antara Suzy dan juga Yoon Soo, benar-benar berharap tidak ada perdebatan sengit seperti yang sebelumnya. Stephanie tau hubungan Yoon Soo dan Suzy tidak seerat dan sehangat dulu lagi, jika perasaan lain sudah terlibat, persahabatan tak lagi bisa menjadi seperti semula. Dia tau dengan sangat tentang itu.

"Untuk apa kau melihatnya?" Suzy berjalan kembali menuju posisi awal, dia menatap Yoon Soo dari dekat membuat Stephanie takut. Serangan panik Yoon Soo bisa saja kembali. "Suzy, ayolah sudah." Dia kembali memeluk wanita itu, berusaha membuat Suzy tenang.

Suzy bukan orang yang mudah terpengaruh, dia tegas namun tidak mudah marah-marah. Namun, hubungannya dengan Yoon Soo memang sensitif setelah dia tau Yoon Soo punya perasaan lain, jadi Stephanie tidak tau apa saja yang bisa wanita itu lakukan, atau― katakan.

"Siapa dia sebenarnya?" Yoon Soo melangkah ke depan; mendekat. Hal itu semakin membuat Stephanie takut, Suzy dan Yoon Soo tidak boleh bertengkar. Yoon Soo akan terluka, lalu Suzy akan menyesali itu nanti.

"Siapa dia sampai kau begini!!!!" Yoon Soo sepenuhnya menaikkan nada bicara, tidak hanya membuat Stephanie memejamkan mata erat karena kaget, namun juga Suzy. Mata kedua wanita itu terpejam sangat erat. "Siapa dia sampai bisa meneleponmu selarut ini, siapa?" Yoon Soo berbalik, menarik rambutnya sendiri dengan pekikan tertahan.

"Siapa? Siapa? Siapa!!!" Suara bergetar itu membuat Stephanie dan Suzy seketika membuka mata, mereka melihat ke arah Yoon Soo yang kini meringkuk dengan kedua tangan meremas rambut. Pria itu berkeringat dan matanya terlihat gelisah. Kehilangan fokus.

Complete Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang