Warning!!
BIASAKAN FOLLOW/LIKE DULU SEBELUM BACA.
Tepat pukul 10.30 Malam aku pulang dengan kondisi badanku yang lemas, rasanya saat ini badanku sangat remuk. Dari pagi hingga tengah malam ku usahakan semampu tenagaku untuk pergi kuliah dan bekerja, tidak ada waktu sedikitpun untuk aku beristirahat. Namun, aku hanya pasrah melewati semua ini.
Sesampainya di perkarangan rumah kosan ku, ku buka knop pintu berwarna coklat itu.
Krukkkk_kruukkk.
Suara perutku berbunyi meminta untuk dikasih makan, ku berjalan ke arah meja makan dan membuka tutup saji itu. Saat aku buka tidak ada makanan sedikitpun di atas meja hanya ada ikan yang hanya tinggal tulangnya saja itupun sisa sarapan aku tadi pagi. Aku hanya membuang nafas pasrah dan menutupnya kembali.
Ku ambil air putih dan kutuangkan ke dalam gelas dan..
Glek_glek_glek.
Aku meminumnya sampai habis tak tersisa. Karna masih terasa lapar ku ambil air dan ku minum lagi hingga beberapa gelas sampai habis.
Mungkin dengan air putih ini bisa menganjal laparku.Kusuruput air putih yang ada di tangganku dan meminumnya! Ahkkk rasanya tenggorokanku tidak kering lagi. Dan lumayan perutku tak selapar seperti tadi, hanya dengan meminum air beberapa gelas saja sudah cukup membuatku kenyang.
Merasa lebih baik, aku beranjak mengambil tas ranselku dan berjalan ke arah kamar, ku tutup pintu itu dan ku rehatkan pikiran dan tubuhku di atas ranjang yang tidak terlalu besar hanya cukup untuk satu orang.
Aku menatap langit-langit kamar, tidak ada suara sedikitpun hanya ada suara jam dinding saja yang terus bērputar seiring waktu. Perlahan kelopak mataku tertutup, namun belum sempat beberapa detik kedua mataku terbuka saat kala mendengar suara pecahan piring dari arah luar kamar.
PRANKK..
Aku bangkit dari tempat tidurku dan bergegas keluar kamar untuk melihat apa yang terjadi.
" Ayah!" Lirihku
PŔANKK
Ayah melempar barang-barang ke lantai dan juga ke tembok. Aku melihat banyak pecahan-pecahan barang yang berserakan dimana-mana. Ku coba mendekati ayah secara perlahan.
" Ayah ada apa? Apa yang ayah lakukan?" Tanyaku mencoba menghentikan aktivitasnya.
" Arghhhh," Teriaknya dengan terus membating barang ke lantai.
PRANKK.
" Ayah udah cukup hiks jangan lakukan ini lagi hiks aku mohon," Lirihku sambil memeluk ayah dari belakang berniat untuk meluluhkan hati Ayah.
Namun, caraku tak mempan. Aku pikir dengan aku menangis, memeluk dan memohonnya, Ayah akan luluh tapi ternyata aku salah ayah tidak merasa kasian bahkan melihat ku saja tidak. Ayah malah mendorong tubuhku kasar hingga terpental ke tembok.
BUGHH..
Badanku yang awalnya remuk setelah di dorong ayah rasanya semakin remuk namun aku tidak peduli, aku menghampiri Ayah yang sedang meminum sebotol wine, ku ambil kasar botol itu dari tangan ayah dan melemparkannya kasar ke lantai.
PRANKK..
" AYAH CUKUP!! JANGAN TERUS-TERUSAN MINUM, SETIAP HARI AYAH SELALU MABUK SETIAP PULANG AYAH SELALU MARAH DAN MELEMPAR BARANG-BARANG YANG ADA DI RUMAH BAHKAN AYAH BERLAKU KASAR KE ANAK AYAH SENDIRI, APA AYAH TIDAK PERNAH BERPIKIR BAGAIMANA PERASAAN ARA SETIAP HARI MELIHAT AYAH SEPERTI INI?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdirku Di Tangan Seorang King Psychopat (END) ✔
RomanceCerita ini mengisahkan tentang seorang gadis yang lahir dalam keluarga yang sempurna, namun dalam satu kejadian dalam sekejap semuanya hilang. Hingga ia bertemu dengan seorang pria Psycho yang kejam dan keras, Ara Claushia Bella tidak pernah menyang...